JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Senator asal Jawa Timur, Lia Istifhama, mengapresiasi dukungan lebih dari 20 pemimpin dunia terhadap penandatanganan Perjanjian Damai Gaza yang berlangsung di Mesir, Senin (13/10) waktu setempat. Kesepakatan tersebut dinilai menjadi langkah besar menuju berakhirnya konflik panjang di Palestina.
Penandatanganan perjanjian damai ini turut dihadiri Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang hadir memberikan dukungan moral dan diplomatik terhadap upaya internasional menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Adapun perjanjian tersebut ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, serta mendapat dukungan luas dari berbagai negara dan organisasi internasional.
Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (14/10/2025), Lia Istifhama yang akrab disapa Ning Lia menyebut langkah tersebut sebagai momentum penting bagi dunia untuk mengakhiri penderitaan kemanusiaan di Gaza.
“Kita semua berharap perjanjian ini benar-benar menjadi tanda berakhirnya perang di tanah Palestina. Dunia sudah terlalu lama menyaksikan penderitaan rakyat yang tak kunjung usai. Kini saatnya semua pihak menjaga perdamaian ini dengan sungguh-sungguh,” ujar Ning Lia.
Menurutnya, perjanjian damai tersebut tidak boleh hanya menjadi simbol diplomatik, melainkan harus diikuti dengan komitmen nyata dari seluruh pihak yang terlibat. Ia menegaskan, pemerintah Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan historis untuk turut memastikan kesepakatan tersebut berjalan sesuai tujuan.
“Peran diplomatik Indonesia harus terus diperkuat. Jangan sampai perjanjian ini berhenti di atas kertas. Indonesia memiliki posisi moral dan historis untuk memastikan perdamaian di Palestina benar-benar terwujud,” tegas Senator dari Dapil Jawa Timur itu.
Ning Lia juga menilai kehadiran Presiden Prabowo dalam forum internasional di Mesir sebagai bentuk nyata komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Menurutnya, langkah tersebut mencerminkan amanat konstitusi bangsa yang menolak segala bentuk penjajahan.
“Keikutsertaan Presiden Prabowo menunjukkan sikap konsisten Indonesia terhadap cita-cita kemerdekaan Palestina. Ini bukan sekadar diplomasi, tetapi wujud nyata komitmen bangsa kita terhadap keadilan dan kemanusiaan,” tuturnya.
Ia berharap, perjanjian ini menjadi awal bagi terciptanya perdamaian berkelanjutan dan keadilan bagi rakyat Palestina.
“Sejarah akan mencatat, perdamaian sejati bukan hanya hasil dari pena, tetapi dari komitmen menjaga kemanusiaan,” pungkas Ning Lia.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin