SURABAYA, RadarBangsa.co.id — Menandai satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2025, apresiasi mengalir dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama atau yang akrab disapa Ning Lia.
Menurutnya, pemerintahan Prabowo–Gibran telah menunjukkan langkah-langkah konkret dalam mendengarkan aspirasi rakyat dan menjalankan kebijakan berorientasi kemanusiaan. “Dalam satu tahun pertama, meski masih ada tantangan, banyak kebijakan yang berpihak pada masyarakat bawah dan berani menembus zona nyaman birokrasi,” ujar Ning Lia, Jumat (17/10/2025).
Salah satu capaian yang ia soroti adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Diluncurkan pada 6 Januari 2025, program ini telah menjangkau jutaan anak sekolah dan ibu hamil di 190 titik di 26 provinsi, dan menargetkan 15 juta penerima manfaat hingga akhir tahun.
“Program ini wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan gizi anak dan menekan angka stunting. Masalah gizi adalah hal mendasar yang selama ini sulit dipecahkan,” kata Ning Lia.
Selain bidang sosial, hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan tingkat kepuasan publik yang tinggi terhadap kinerja Prabowo–Gibran. Berdasarkan survei Litbang, lebih dari 80 persen responden menyatakan puas terhadap hasil kerja 100 hari pertama pemerintahan, dengan tingkat kepuasan tertinggi datang dari kalangan menengah bawah.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mencatat total 79,3 persen masyarakat menilai positif kinerja Prabowo Subianto di 100 hari awal masa jabatannya. “Metode survei ini sama seperti yang digunakan sejak awal reformasi untuk mengukur tingkat approval publik terhadap presiden,” ujarnya dalam laporan resminya.
Di sisi lain, laporan Kejaksaan Agung menunjukkan bahwa dalam periode yang sama, sebanyak 44 Proyek Strategis Nasional (PSN) berhasil diamankan dengan total nilai mencapai Rp761 triliun. Pemerintah juga gencar melakukan operasi pemberantasan mafia tanah serta percepatan investasi di berbagai daerah.
“Keberhasilan dalam bidang ketahanan dan keamanan ini menunjukkan keseriusan pemerintah memperkuat pengawasan publik dan tata kelola proyek nasional,” ungkap Ning Lia yang dikenal sebagai salah satu senator populer asal Jawa Timur.
Ia menambahkan, satu tahun terakhir juga ditandai dengan langkah diplomasi ekonomi, termasuk upaya menjalin kesepakatan dagang dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat. “Langkah ini memberi sinyal kuat bahwa Indonesia ingin memaksimalkan potensi pasar global,” katanya.
Selain itu, Ning Lia menilai penerbitan regulasi yang melarang rangkap jabatan bagi pejabat publik merupakan langkah penting untuk menjaga fokus dan integritas birokrasi. “Fokus harus pada kinerja, bukan memperluas jabatan,” tegasnya.
Dengan capaian tersebut, Ning Lia berharap pemerintah terus memperkuat kebijakan yang berpihak kepada masyarakat dan menjaga stabilitas nasional.
“Setahun ini adalah awal yang baik. Tantangan masih banyak, tapi arah kebijakan sudah jelas: menuju Indonesia yang adil dan sejahtera,” tutupnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin