BANGKALAN, RadarBangsa.co.id – Suasana sore di pesisir Desa Tolbuk dan Ko’ol, Kecamatan Klampis, Bangkalan, pada Senin (22/9/2025) terasa berbeda. Angin laut berhembus sejuk di tengah lumpur yang membentang, ketika ratusan orang bersama-sama menanam bibit mangrove. Kegiatan ini menjadi simbol harapan baru bagi kelestarian pesisir sekaligus peningkatan kesejahteraan warga sekitar.
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, hadir langsung untuk memimpin aksi tersebut. Dengan penuh semangat, ia mengingatkan pentingnya peran mangrove sebagai penopang ekosistem.
“Keberadaan mangrove bukan sekadar pohon di tepi pantai. Ia adalah benteng alami dari abrasi, rumah bagi berbagai makhluk hidup, sekaligus penopang ekonomi masyarakat pesisir,” ujarnya.
Penanaman mangrove di Klampis ini merupakan inisiatif PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yang bekerja sama dengan TNI, pemerintah daerah, dan komunitas pecinta lingkungan. Kolaborasi lintas sektor ini, menurut Bupati Lukman, menjadi contoh nyata bahwa menjaga alam adalah tanggung jawab bersama.
“Pemerintah Kabupaten Bangkalan akan selalu mendukung kegiatan positif seperti ini. Menjaga alam berarti menjaga masa depan anak cucu kita,” tambahnya.
Direktur Eksekutif 3 Pelindo, Daru Wicaksono, menjelaskan bahwa program rehabilitasi mangrove ini mencakup area seluas 3,74 hektare dengan total 147 ribu bibit yang akan ditanam secara bertahap. Ia menekankan, langkah tersebut tidak berhenti pada penanaman saja, melainkan akan dipantau agar benar-benar tumbuh dan memberi manfaat jangka panjang.
“Ini adalah bentuk kepedulian Pelindo terhadap keberlanjutan lingkungan dan masyarakat sekitar. Kami ingin program ini berjalan berkesinambungan,” jelas Daru.
Selain menahan abrasi, mangrove juga berfungsi sebagai penyerap karbon alami yang mampu mengurangi dampak perubahan iklim. Dari sisi ekonomi, ekosistem mangrove memberi peluang baru bagi masyarakat pesisir melalui budidaya kepiting bakau, wisata edukasi, hingga pengolahan produk berbasis mangrove.
Kegiatan ini pun disambut antusias oleh warga setempat. Sejumlah pemuda desa yang tergabung dalam komunitas pecinta alam ikut menanam sambil berharap wilayah pesisir mereka semakin terlindungi. “Dengan adanya mangrove, kami lebih tenang menghadapi musim ombak besar. Semoga juga membuka peluang ekonomi baru bagi kami,” ungkap salah satu warga.
Bupati Lukman menegaskan bahwa pemerintah daerah siap bersinergi untuk mengembangkan potensi mangrove menjadi bagian dari ekonomi hijau di Bangkalan. Ia percaya, keberhasilan program ini akan membawa manfaat luas tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kalau alam kita terjaga, maka ekonomi juga akan ikut bergerak. Itulah yang ingin kita wujudkan di Bangkalan,” tegasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin