GUNUNGKIDUL, RadarBangsa.co.id – Komitmen Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Gunungkidul dalam mengatasi kemiskinan ekstrem kembali ditunjukkan melalui program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Tahun 2025, Baznas Gunungkidul menargetkan pembangunan sebanyak 100 unit RTLH bagi warga miskin yang belum memiliki hunian layak.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Baznas Gunungkidul, Mustangid, saat peletakan batu pertama pembangunan RTLH di Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari, Kamis (22/5/2025).
Mustangid menyampaikan bahwa pembangunan rumah layak ini merupakan bentuk respons terhadap masukan dari berbagai pihak dan masyarakat, yang mengharapkan adanya intervensi konkret terhadap warga miskin tanpa hunian.
“Hunian itu harus dihuni sampai benar-benar menjadi rumah yang layak, bukan sekadar rumah singgah. Tujuannya agar warga memiliki tempat tinggal tetap yang bisa digunakan sampai mereka mampu membangun rumah sendiri,” ungkapnya.
Saat ini, Baznas Gunungkidul juga tengah menyelesaikan pembangunan 14 unit RTLH yang tersebar di sejumlah titik. Pihaknya optimistis, target 100 unit di tahun 2025 dapat tercapai dengan dukungan berbagai elemen.
“Dengan hadirnya rumah layak ini, harapannya terjadi peningkatan kesejahteraan bagi penerima manfaat,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyambut baik inisiatif Baznas.
Menurutnya, program RTLH ini menjadi salah satu langkah strategis dalam memerangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup warga.
“Kegiatan ini menjadi penanda dimulainya pembangunan rumah layak huni yang diinisiasi oleh Baznas Gunungkidul. Terima kasih juga kepada Subarno yang telah mewakafkan tanahnya seluas 300 meter untuk digunakan sebagai lokasi pembangunan,” ujar Bupati.
Endah menambahkan bahwa zakat yang dikumpulkan dari para pegawai Pemda dan para pengusaha di Gunungkidul telah dikelola dan digunakan secara optimal, termasuk untuk penanganan stunting, kesejahteraan guru, hingga pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Penerima bantuan pun disesuaikan dengan aturan dan kriteria Baznas, seperti janda sebatang kara hingga keluarga miskin ekstrem, agar bantuan tepat sasaran,” terangnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan aktif membantu sesama.
“Respon cepat ini menjadi bukti bahwa pemerintah hadir bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” pungkasnya.
Penulis : Paiman
Editor : Zainul Arifin