Bersama Pemerintah dan Swasta, PTBA Dukung Rehabilitasi Mangrove

- Redaksi

Jumat, 18 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turut serta dalam penandatanganan Kesepahaman Bersama (NKB) Kegiatan Rehabilitasi Mangrove (IST)

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turut serta dalam penandatanganan Kesepahaman Bersama (NKB) Kegiatan Rehabilitasi Mangrove (IST)

BALI, RadarBangsa.co.id – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turut serta dalam penandatanganan Kesepahaman Bersama (NKB) Kegiatan Rehabilitasi Mangrove sebagai Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)/Corporate Social Responsibility (CSR) di Bali pada Kamis (17/11/2022).

Kerja sama ini diinisiasi oleh 9 pihak, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), PT Pelabuhan Indonesia (Persero), PTBA, PT Trimegah Bangun Persada (PT TBP), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), dan Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia (APROBI).

Kesepahaman Bersama ditandatangani untuk meningkatkan sinergi dan koordinasi antar lembaga dalam upaya pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan ekowisata.

Melalui sinergi berbagai pihak, diharapkan target nasional rehabilitasi mangrove 600.000 hektar (ha) hingga 2024 dapat tercapai. Capaian rehabilitasi mangrove di 32 Provinsi pada 2021 sebesar 34.912 ha dan target luasan rehabilitasi mangrove 2022 adalah 181.500 ha. Kontribusi dari kelompok usaha BUMN dan swasta untuk rehabilitasi hutan dan mangrove sampai tahun 2024 diharapkan sedikitnya dapat mencapai 100.000 ha.

Turut hadir dalam kesempatan ini, di antaranya Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti, Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono, Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar. Adapun PTBA diwakili oleh Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PTBA Suherman dan VP Sustainability PTBA Hartono.

Dalam sambutannya, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar terkait carbon credit khususnya pada area pesisir. Pemerintah memiliki program besar dalam rehabilitasi mangrove. Ia menekankan pentingnya peran CSR/TJSL dalam pengembangan komunitas, khususnya komunitas masyarakat pesisir sebagai bagian dari program pengembangan mangrove yang berkelanjutan.

“Indonesia memiliki hutan hujan tropis, lahan gambut, mangrove, rumput laut. Hutan mangrove Indonesia seluas 3,36 juta ha atau sama dengan 20 persen mangrove dunia, di mana mangrove merupakan bagian dari ekosistem blue carbon,” kata Nani.

Sementara itu Direktur SDM PTBA Suherman menjelaskan, dalam kerja sama ini pihaknya tidak hanya menanam namun juga melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pembangunan pusat bibit (nursery), pemeliharaan, serta membantu sarana dan prasarana dalam rangka melakukan hilirisasi dari tanaman mangrove tersebut.

Sebagai perusahaan pertambangan yang memegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), PTBA memiliki mandat untuk melakukan rehabilitasi daerah aliran sungai di mana implementasinya sesuai dengan SK Rehabilitasi DAS dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Terkait penanaman mangrove pada tahun 2022 ini, sekitar 300 ha di Taman Nasional Sembilang, Kabupaten Banyuasin, pesisirnya Sumatera Selatan, sudah selesai dilakukan penanaman,” ujarnya.

Rehabilitasi Mangrove merupakan program nasional yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Program ini menjadi salah satu pilar dalam upaya pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan untuk mendukung pengembangan ekowisata di sekitar wilayah operasi perusahaan.

“PTBA berterima kasih telah diundang untuk terlibat dalam kerja sama rehabilitasi mangrove nasional sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan, aksi iklim, pemberdayaan masyarakat, dan mendukung pengembangan ekowisata yang mana hal ini sesuai dengan noble purpose perusahaan,” kata Suherman.

Hutan mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia. Tercatat ada 92 spesies hutan mangrove alami yang dimiliki Indonesia. Selain itu hutan mangrove Indonesia mampu menyerap 3,1 miliar ton karbon, setara dengan emisi gas dari 2,5 miliar kendaraan dalam setahun.

Berita Terkait

Dua Hari Jelang PON Bela Diri, Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama Motivasi Atlet Jatim: Fokus dan Menang
1.600 Kelompok Usaha Siswa SMA Double Track di Jatim Pecahkan Rekor MURI, Ini Kata Khofifah
Wapres Gibran Apresiasi Banyuwangi, Swasembada Jagung Jadi Target Nasional
Pemprov Jatim Genap 80 Tahun, Khofifah Mulai dengan Doa di Blitar
SMSI Tegaskan Komitmen Jaga Marwah Pers Digital Indonesia
Inovasi ‘Raja Harum’ dan ‘Maharestu’ Antar RSUD Mataram Masuk 10 Besar Indonesia Healthcare Innovation Awards
JNE Dinobatkan di Indonesia Creative Awards 2025, Bukti Nyata Dukungan untuk UMKM Go Digital
Banyuwangi Sambut Sail to Indonesia 2025, Kapal Yacht Internasional Singgah di Pantai Marina Boom
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 19:04 WIB

Dua Hari Jelang PON Bela Diri, Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama Motivasi Atlet Jatim: Fokus dan Menang

Kamis, 9 Oktober 2025 - 09:01 WIB

1.600 Kelompok Usaha Siswa SMA Double Track di Jatim Pecahkan Rekor MURI, Ini Kata Khofifah

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:41 WIB

Wapres Gibran Apresiasi Banyuwangi, Swasembada Jagung Jadi Target Nasional

Kamis, 9 Oktober 2025 - 05:57 WIB

Pemprov Jatim Genap 80 Tahun, Khofifah Mulai dengan Doa di Blitar

Selasa, 7 Oktober 2025 - 19:43 WIB

SMSI Tegaskan Komitmen Jaga Marwah Pers Digital Indonesia

Berita Terbaru