LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Perusahaan Umum Milik Negara Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) III Bojonegoro sampai saat ini masih terus melakukan penyerapan beras petani di wilayah Lamongan dan sekitarnya.
Realisasi penyerapan beras petani yang masuk ke gudang Bulog rata-rata 50 sampai dengan 60 ton tiap harinya.
Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro Sugeng Hardono menjelaskan, untuk mendukung penyerapan Bulog di wilayah Kabupaten Lamongan terdapat dua komplek pergudangan, yaitu Gudang Babat dan gudang Sukorejo.
“Sampai hari ini kami terus melakukan pembelian gabah/beras dari petani sesuai dengan standar Permendag No. 24 Tahun 2020,” ujar Sugeng Hardono, Rabu (27/7).
Sugeng mengatakan, rata-rata per harinya penyerapan ada sebanyak 50 sampai dengan 60 ton. Penyerapan beras petani oleh bulog Bojonegoro tahun 2022 ini, termasuk meliputi wilayah Lamongan, Bojonegoro dan Tuban.
“Perkemarin realisasi serapan beras di gudang bulog Babat kurang lebih ada sebanyak 779.700 kg. Kalau dibagi rata-rata sampai dengan akhir bulan Juli ini, ada sekitar 140 hari aktif, jadi 5.550 sekian ton tiap harinya. Dibuat rata-rata selama 7 bulan ini,” ucap Sugeng.
Namun demikian, lanjut dia, terkait dengan penyerapan beras petani di Bulog Babat, untuk pemasukan harian tergantung waktu musim panen, bahan, dan juga harga gabah.
“Saat ini penyerapan beras medium di Babat mengacu kepada ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp 8.300/kg,” tuturnya.
Sugeng berharap, semoga penyerapan ini terus dapat berlangsung dan bisa lebih meningkat, stabilitas harga bisa terjaga, kegiatan ekonomi pertanian makin maju, tumbuh dan berkembang dari pra tanam sampai pasca panen.