SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memberikan apresiasi terhadap Bank Indonesia yang menginisiasi Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024, yang dilepas dari Koarmada Dermaga Ujung, Surabaya, Jumat (22/11/2024). Ekspedisi ini bertujuan untuk mendekatkan uang rupiah kepada masyarakat yang berada di wilayah-wilayah kepulauan terpencil, tertinggal, dan terluar di Indonesia, khususnya di kawasan Madura.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 akan berlayar menggunakan KRI Makasar 590 menuju Pulau Gili Genting, Pulau Gili Raja, Pulau Pegerungan Besar, Pulau Pagerungan Kecil, dan Pulau Guwa Guwa. Pj. Gubernur Adhy Karyono berharap bahwa ekspedisi ini dapat mempererat hubungan antara masyarakat dan negara, serta memastikan bahwa uang rupiah beredar di seluruh wilayah Indonesia dengan kualitas yang terjaga.
“Terima kasih kepada Bank Indonesia yang menginisiasi kegiatan ini. Jawa Timur memiliki banyak kepulauan, terutama di daerah Kepulauan Madura. Semoga kegiatan ini dapat menjadi perekat masyarakat untuk menggunakan uang rupiah dalam bertransaksi,” ujar Adhy Karyono.
Adhy menambahkan, Ekspedisi Rupiah Berdaulat juga diharapkan dapat memastikan bahwa uang rupiah tetap berkualitas dan beredar di tengah masyarakat, menjaga kedaulatan negara melalui penguatan penggunaan mata uang yang sah, yaitu rupiah. Ekspedisi ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan menggunakan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat yang diinisiasi oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut memiliki beberapa tujuan strategis. Selain meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya penggunaan rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah NKRI, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat koordinasi antara berbagai kementerian, TNI, Polri, lembaga pemerintah daerah, serta instansi terkait dalam memastikan uang rupiah tetap terjaga kualitasnya di seluruh wilayah Indonesia.
Adhy Karyono juga menyampaikan bahwa pada triwulan III tahun 2024, Provinsi Jawa Timur mencatatkan kontribusi ekonomi yang besar. PDRB Jawa Timur menjadi salah satu penyumbang terbesar perekonomian Indonesia, dengan kontribusi sebesar 14,52% terhadap PDB Indonesia dan 25,55% terhadap PDRB Pulau Jawa. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan III tahun 2024 tercatat tumbuh 1,72% secara kuartal, menjadikannya provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa.
Pada kesempatan tersebut, Asisten Gubernur Bank Indonesia, Marlison Hakim, menjelaskan tantangan utama dalam mengedarkan uang rupiah di Indonesia. Pertama, tantangan geografis Indonesia yang memiliki ribuan pulau dengan infrastruktur terbatas, yang membuat pengedaran uang rupiah ke daerah-daerah terpencil menjadi sulit. Selain itu, masih banyak daerah blank spot yang belum dapat dijangkau oleh Bank Indonesia dan perbankan dalam pengedaran uang.
Kedua, perbedaan tingkat pendidikan masyarakat yang memengaruhi cara mereka memperlakukan uang. Hal ini terlihat dari banyaknya uang yang sudah tidak layak edar akibat sering dilipat, dibasahi, atau dirusak dengan stempel. Oleh karena itu, edukasi tentang pentingnya menjaga uang rupiah agar tetap berkualitas menjadi hal yang sangat penting.
Tantangan ketiga adalah penggunaan uang selain rupiah sebagai alat pembayaran, khususnya di wilayah perbatasan. Dalam menghadapi tantangan tersebut, Bank Indonesia bersama instansi terkait terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan rupiah sebagai mata uang yang sah.
Marlison Hakim mengapresiasi sinergi yang terjalin antara Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut dalam menyelenggarakan kegiatan ekspedisi ini. Kolaborasi yang telah berjalan sejak 2012 ini telah menghasilkan 132 kali kegiatan Layanan Kas Keliling yang menjangkau 655 pulau di wilayah 3T (Terluar, Terpencil, dan Tertinggal).
Pangkoarmada Dua, Laksamana Muda TNI Ariyanto Condrowibowo, menyatakan bahwa ekspedisi ini didukung penuh oleh TNI Angkatan Laut, melalui kapal KRI Makasar 590. Ia percaya bahwa ekspedisi ini memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat di wilayah kepulauan, terluar, dan terpencil, sekaligus memperkuat kedaulatan negara.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada TNI AL, Pemprov Jatim, dan semua pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan ini. Erwin berharap ekspedisi ini dapat berjalan lancar dan membawa manfaat besar bagi masyarakat di wilayah 3T di seluruh Indonesia.
“Dalam ekspedisi ini kami memberangkatkan Tim Onboard Ekspedisi Rupiah Berdaulat Jawa Timur, yang terdiri dari 35 orang, termasuk 13 Satker Bank Indonesia dan dua instansi lainnya, yaitu DPU, Sulut, NTB, Jatim, Papua, Sulsel, Bali, Jabar, Jateng, Jember, Kediri, Malang, Sumut, Baznas, dan medis TNI AL,” tutupnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin