Bupati Anas : Tetap Fokus Pada Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Untuk Kualitas SDM Di Tahun 2021

- Redaksi

Rabu, 11 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Banyuwangi saat sambutannya

Bupati Banyuwangi saat sambutannya

BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Sektor pendidikan dan kesehatan tetap menjadi fokus utama pembangunan di Banyuwangi. Upaya untuk mencetak generasi unggul masa depan menjadi salah satu perhatian utama Bupati Abdullah Azwar Anas yang disampaikan dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) kabupaten, di Banyuwangi, Rabu (11/3/2020).

Bupati Anas mengatakan fokus utama pembangunan Banyuwangi pada 2021 ditekankan pada peningkatan kualitas SDM. Tidak hanya meningkatkan dan memperluas akses masyarakat pada sektor pendidikan dan kesehatan, namun Anas meminta semua stake holder untuk mulai memperhatikan pengembangan SDM berkualitas sejak dini.

“Intinya, people centered development. Dimulai dengan program peningkatan gizi ibu hamil. Data ibu hamil dan kondisinya harus terurai secara detail, kemudian ada intervensi yang jelas dan terukur untuk menekan terjadinya akibat fatal khususnya pada ibu hamil risiko tinggi,” kata Anas.

Anas melanjutkan, selain memberi perhatian pada ibu hamil, tumbuh kembang anak usia golden age 0-5 tahun juga wajib dipantau lewat Posyandu. Penguatan Posyandu harus dilakukan karena menjadi instrumen kesehatan yang paling dekat dengan warga.

“Ini kita lakukan agar tidak lagi ditemukan anak stunting di Banyuwangi. Perkuat Posyandu dengan memfasilitasi makanan bergizi dan asupan lainnya yang mampu menstimulus pertumbuhan anak dan balita,” imbuh ketua umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu.

“Akses kesehatan warga secara umum juga diperluas dengan mempromosikan gaya hidup sehat yang dimotori Puskesmas,” imbuh Anas.

Di sektor pendidikan, Anas meminta agar sektor non formal mendapatkan perhatian lebih selain sektor formal. Salah satunya memperbanyak program pendidikan keterampilan yang jelas dan terukur bagi anak-anak muda lulusan pesantren, program kejar paket hingga lulusan SMA dan SMK.

“Ini sebagai cara untuk mengatasi problem tantangan ekonomi global yang terjadi saat ini di mana mekanisasi industri terjadi yang mengakibatkan terbatasnya jumlah lapangan kerja. Maka life skill sebagai bekal hidup mandiri harus kita berikan pada anak-anak muda,” ujar Anas.

Anas juga memastikan sejumlah program seperti pemberian uang saku dan bantuan transportasi untuk pelajar kurang mampu tetap dijalankan. Beasiswa kuliah Banyuwangi Cerdas juga bakal ditingkatkan jumlahnya.

Anas berharap dengan berbagai intervensi program kesehatan sejak dini dan program pendidikan, akan membuat indeks pembangunan manusia (IPM) Banyuwangi terus meningkat. Pada 2019 IPM Banyuwangi berhasil naik menjadi 70,60 dan menjadi satu-satunya kabupaten/kota di eks Karesidenan Besuki yang naik dari kategori IPM “sedang” menjadi IPM “tinggi”.

“Meningkatnya IPM tersebut ternyata seiring dengan publikasi Kementerian Pendidikan di mana anggaran pendidikan Banyuwangi dalam APBD di tahun yang sama, paling tinggi di antara daerah lainnya di Jawa Timur. Tren positif ini Ini akan terus kami lanjutkan,” imbuh Anas.

Selain memastikan program peningkatan kualitas SDM, pada tahun depan program pengentasan kemiskinan juga tetap dijalankan oleh daerah. Saat ini proses validasi penduduk miskin tengah dikerjakan oleh daerah agar intervensi program kemiskinan bisa tepat sasaran.

“Program-program pengentasan kemiskinan dengan kolaborasi berbagai pihak seperti Baznaz instansi swasta maupun vertikal diharapkan bisa semakin diperkuat agar masalah kemiskinan daerah bisa cepat tertangani,” pinta Anas.

Program pembangunan lainnya seperti pelayanan publik, pertanian hingga infrastruktur juga akan menjadi bagian program yang dijalankan oleh daerah. Untuk program infrastruktur akan difokuskan untuk memperlebar dan memperbaiki jalan kabupaten yang merupakan usulan dari desa dan kecamatan.

“Panjang jalan daerah mencapai 3300 km atau hampir mencakup 5-6 kabupaten, untuk itu perbaikan jalan dan pelebaran tetap akan kami lakukan untuk ruas-ruas yang urgent dan prioritas sebagai akses ekonomi, pertanian maupun pariwisata,” pungkas Anas. (Hari)

Berita Terkait

HUT HIMPAUDI ke-20 di Madiun, Wabup: Jangan Nilai dari Gaji, Lihat Kemuliaannya
Anggota DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Kebijakan Humanis Pemkot Surabaya: Akhiri Tebus Ijazah
Santri hingga Warga Antusias di GPM, Senator Anggota DPD RI Lia Istifhama Suarakan Kepedulian pada Generasi Muda
Guru PPPK dan Anggota Polri Diduga Selingkuh, BKPPl Kendal Janji Tindak Tegas!
Ratusan Sekolah di Lamongan Terima Smart TV, Prabowo Dorong Digitalisasi Pendidikan
Pendidikan Inklusif Makin Nyata, Bangkalan Hadirkan SRT untuk Anak Bangsa
Senator Asal Jawa Timur Lia Istifhama Desak Jalur Khusus Disabilitas di SPMB 2026
228 Pramuka Banyuwangi Jadi Agen Cegah Stunting
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 09:37 WIB

HUT HIMPAUDI ke-20 di Madiun, Wabup: Jangan Nilai dari Gaji, Lihat Kemuliaannya

Jumat, 10 Oktober 2025 - 05:18 WIB

Anggota DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Kebijakan Humanis Pemkot Surabaya: Akhiri Tebus Ijazah

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:32 WIB

Santri hingga Warga Antusias di GPM, Senator Anggota DPD RI Lia Istifhama Suarakan Kepedulian pada Generasi Muda

Senin, 6 Oktober 2025 - 22:19 WIB

Guru PPPK dan Anggota Polri Diduga Selingkuh, BKPPl Kendal Janji Tindak Tegas!

Senin, 6 Oktober 2025 - 22:13 WIB

Ratusan Sekolah di Lamongan Terima Smart TV, Prabowo Dorong Digitalisasi Pendidikan

Berita Terbaru

Olahraga

Persik Kendal Nego Kontrak 25 Pemain, TC Dimulai 1 November

Sabtu, 11 Okt 2025 - 12:27 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau stan pameran PRJ Surabaya 2025 di Grand City Convention Center, Jumat (10/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Khofifah Buka PRJ Surabaya 2025, Momentum Kebangkitan Ekonomi Jawa Timur

Sabtu, 11 Okt 2025 - 08:43 WIB