Alih-alih menerima kiriman karangan bunga seperti lazimnya pejabat pada momen seremonial, Bupati Kendal itu justru meminta bibit pohon sebagai gantinya.
Permintaan itu bukan sebatas imbauan lisan.
Panitia Peringatan Hari Jadi Kendal telah mengeluarkan surat edaran resmi yang ditujukan kepada seluruh dinas, instansi, dan lembaga di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kendal.
Dalam surat itu ditegaskan agar ucapan selamat tidak diberikan dalam bentuk karangan bunga, melainkan bibit tanaman keras atau buah.
Bupati mejelaskan, kebijakan tersebut, bahwa karangan bunga pada akhirnya hanya menjadi tumpukan sampah yang mengganggu pemandangan.
“Dengan diganti bibit tanaman, akan lebih bermanfaat karena menambah penghijauan di Kabupaten Kendal,” jelasnya di ruang kerjanya.
Keputusan ini, lanjutnya, bukan semata-mata soal efisiensi atau penghematan. Ada pesan kuat yang ingin ia sampaikan kepada seluruh masyarakat Kendal, pentingnya menjaga lingkungan dengan tindakan nyata, termasuk menanam pohon.
“Ini juga ajakan bagi semua warga Kendal agar lebih peduli terhadap penghijauan di wilayah kita,” ujarnya.
Langkah yang diambil Bupati tak hanya mempertimbangkan aspek lingkungan, tetapi juga sosial ekonomi.
Pihaknya, menyadari bahwa para pelaku usaha karangan bunga bisa terdampak akibat kebijakan tersebut.
Untuk itu, ia menyarankan agar pemesan bibit tanaman tetap mengandalkan jasa pelaku usaha yang biasa menyediakan karangan bunga.
“Jadi, mohon pesan tanamannya kepada mereka. Supaya mereka tetap mendapat pesanan,” pintanya.
Dengan demikian, pelaku usaha tidak kehilangan mata pencaharian, melainkan justru bertransformasi mendukung gerakan penghijauan.
Bibit pohon yang dikumpulkan dari ucapan selamat ini rencananya akan disalurkan ke berbagai desa di Kendal dalam rangkaian kegiatan Bersatu Siaga, sebuah program penanaman pohon serentak yang melibatkan warga.
Sebagian bibit akan langsung ditanam di lokasi acara usai upacara peringatan di Stadion Kebondalem, Senin 28 Juli 2025.
Batas waktu pengiriman bibit ditetapkan hingga Minggu, 27 Juli 2025, sehari sebelum puncak perayaan Hari Jadi.
Langkah simbolik Bupati Kendal ini mengundang rasa penasaran, tetapi juga apresiasi.
Di tengah perayaan hari jadi yang biasanya penuh kemewahan dan seremonial, ia memilih pesan sederhana namun berdampak panjang: daripada bunga layu, lebih baik pohon tumbuh.
Penulis : Rob
Editor : Arifin Zaenul