LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Upaya Pemerintah Kabupaten Lamongan memperbaiki kualitas infrastruktur terus menunjukkan hasil positif. Hingga Oktober 2025, tingkat kemantapan jalan di wilayah tersebut telah mencapai 59,97 persen, atau sepanjang 400,138 kilometer dari total jaringan jalan kabupaten sepanjang 667 kilometer.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyebut, pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, menjadi prioritas utama dalam mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah. “Kami upayakan pembangunan 38 ruas jalan di tahun 2025 rampung seluruhnya. Pembangunan infrastruktur, utamanya jalan, akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” ujar Yuhronur saat meninjau beberapa ruas strategis di Lamongan, Rabu (29/10/2025).
Menurut data Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Lamongan, dari total 38 ruas jalan yang masuk program tahun ini, 20 ruas di antaranya telah selesai dikerjakan dengan total panjang 14,47 kilometer. Proyek peningkatan jalan tersebut dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 sebesar Rp35,5 miliar.
Sementara itu, 18 ruas jalan lainnya yang mencakup panjang 16,68 kilometer tengah disiapkan untuk proses pembangunan pada periode Oktober–Desember 2025, dengan alokasi dana Rp48 miliar. Jika seluruh proyek rampung sesuai rencana, tingkat kemantapan jalan Lamongan hingga akhir tahun diproyeksikan naik menjadi 64,79 persen atau 432,297 kilometer.
Yuhronur menambahkan, pembangunan jalan tidak hanya berfokus pada proyek peningkatan atau rekonstruksi, tetapi juga pada pemeliharaan rutin dan berkala melalui program unggulan “Jamula Mantap”. “Mayoritas jalan kabupaten kini sudah terjangkau program Jamula Mantap, hanya beberapa ruas poros strategis yang masih dalam tahap penanganan,” tuturnya.
Dalam program pemeliharaan rutin, pemerintah daerah menangani 48 ruas jalan dengan total panjang 24,70 kilometer. Sedangkan untuk pemeliharaan berkala, terdapat 21 ruas jalan sepanjang 32,18 kilometer yang kini dalam tahap pengerjaan.
Program “Jamula Mantap” (Jalan Kabupaten Lamongan Mantap) dirancang tidak sekadar memperbaiki kondisi fisik jalan, tetapi juga memperkuat sistem perawatan berkelanjutan agar infrastruktur tetap dalam kondisi baik dalam jangka panjang. Melalui pendekatan ini, Pemkab Lamongan berharap mampu mengurangi biaya perbaikan besar di masa mendatang sekaligus meningkatkan efisiensi logistik daerah.
Selain manfaat infrastruktur, perbaikan jalan juga diyakini memberi dampak langsung terhadap sektor ekonomi masyarakat. Peningkatan konektivitas antarwilayah diharapkan dapat memperlancar arus distribusi hasil pertanian, perikanan, dan perdagangan lokal yang menjadi tulang punggung ekonomi Lamongan.
“Jalan yang baik berarti akses ekonomi lebih mudah. Masyarakat lebih cepat mengirim hasil panen, wisata lebih hidup, dan investasi pun akan datang,” kata Yuhronur optimistis.
Dengan capaian kemantapan hampir 60 persen per Oktober 2025 dan target mendekati 65 persen di akhir tahun, Lamongan menegaskan komitmennya menjadi salah satu kabupaten dengan infrastruktur terbaik di Jawa Timur.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin









