SEMARANG radarbangsa.co.id – Sejumlah pemasok barang bekas (rongsok) jenis besi dan plastik di daerah Ringin Telu, Kelurahan Simongan, Kecamatan Semarang Barat, mengeluh harga barang bekas semakin menurun akibat dampak dari penyebaran Covid 19. (09/04)
Pemasok barang bekas dan plastik dari Kelurahan Simongan, Walimin mengungkapkan, hampir tiap minggu barang bekas mengalami penurunan harga.
Kini harga barang bekas jenis plastik turun
Rp 1000 per kilogram lebih tragis lagi, harga
barang bekas jenis besi tua turun hingga
Rp2.000 per kilogramnya.
Menurut Walimin (55), sebulumnya
harga barang bekas janis plastik dan besi
yang dia kirim ke pabrik Rp 4.500 per kilogram.
Namun kini, harga barang jenis plastik turun menjadi Rp3.000 per kilogram.
Sedangkan jenis besi menjadi Rp2.500 per kilogram,ini belum tentu diterima oleh pihak pabrik barang kami sering ditolak, terangnya.
Menurut Walimin, adanya Covid -19 ini berdampak juga pada penghasilan para pemulung, Kami berharap ada bantuan dari pemerintah, karena para pemulung kesulitan beraktivitas di tengah kondisi seperti saat ini, terangnya.
Para pemulung juga rentan tertular virus
yang menyerang saluran pernapasan.
Walimin berharap kondisi seperti ini dapat segera berakhir, sehingga perekonomian dapat pulih dan para pemulung dapat bekerja kembali.
Karena dengan kondisi seperti ini menurut Walimin, pengepul plastik bekas sangat terpukul,apalagi kita terbebani dengan pajak penghasilan.
Sebab kata Walimin, untuk usaha seperti daur ulang ini sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23 tahun 2020 untuk usaha daur ulang tidak bersinggungan.
Kita tidak ada keringanan pajak dari pemerintah padahal, industri daur ulang plastik juga terdampak pandemi virus corona seperti industri yang lain, ujarnya. (Nanik/Tarman).