Di Semarang Dampak Virus Corona Sangat Dirasakan Rakyat Kecil Hingga Pengumpul Barang Bekas

- Redaksi

Kamis, 9 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Walimin pengepul barang bekas

Walimin pengepul barang bekas

SEMARANG radarbangsa.co.id – Sejumlah pemasok barang bekas (rongsok) jenis besi dan plastik di daerah Ringin Telu, Kelurahan Simongan, Kecamatan Semarang Barat, mengeluh harga barang bekas semakin menurun akibat dampak dari penyebaran Covid 19. (09/04)

Pemasok barang bekas dan plastik dari Kelurahan Simongan, Walimin mengungkapkan, hampir tiap minggu barang bekas mengalami penurunan harga.

Kini harga barang bekas jenis plastik turun
Rp 1000 per kilogram lebih tragis lagi, harga
barang bekas jenis besi tua turun hingga
Rp2.000 per kilogramnya.

Baca Juga  Branding Produk Usaha, Diskop UKM dan Perindag Sumenep : Mari Manfaatkan Pendaftaran Merk

Menurut Walimin (55), sebulumnya
harga barang bekas janis plastik dan besi
yang dia kirim ke pabrik Rp 4.500 per kilogram.
Namun kini, harga barang jenis plastik turun menjadi Rp3.000 per kilogram.

Sedangkan jenis besi menjadi Rp2.500 per kilogram,ini belum tentu diterima oleh pihak pabrik barang kami sering ditolak, terangnya.

Baca Juga  Hujan Deras di Muktiharjo Kidul Semarang, Satu Rumah Roboh

Menurut Walimin, adanya Covid -19 ini berdampak juga pada penghasilan para pemulung, Kami berharap ada bantuan dari pemerintah, karena para pemulung kesulitan beraktivitas di tengah kondisi seperti saat ini, terangnya.

Para pemulung juga rentan tertular virus
yang menyerang saluran pernapasan.
Walimin berharap kondisi seperti ini dapat segera berakhir, sehingga perekonomian dapat pulih dan para pemulung dapat bekerja kembali.
Karena dengan kondisi seperti ini menurut Walimin, pengepul plastik bekas sangat terpukul,apalagi kita terbebani dengan pajak penghasilan.

Baca Juga  Tiga Alokasi Utama Dana Desa 2024 di Bangkalan

Sebab kata Walimin, untuk usaha seperti daur ulang ini sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23 tahun 2020 untuk usaha daur ulang tidak bersinggungan.

Kita tidak ada keringanan pajak dari pemerintah padahal, industri daur ulang plastik juga terdampak pandemi virus corona seperti industri yang lain, ujarnya. (Nanik/Tarman).

Berita Terkait

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku
Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau
Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar
Pj Gubernur Jatim Adhy Resmikan Kawasan Kuliner Halal, Jadi Contoh Daerah Lain
Pj Gubernur Adhy Resmikan Jatim Fest 2024, Dukung UMKM
Pj Bupati Bangkalan Meresmikan Layanan Bus Trans Jatim
Tiga Belas UMKM Lamongan Kenalkan Produk Unggulan di Jatim Fest 2024
Pemkab Sidoarjo Latih UMKM dan Mahasiswa Manfaatkan AI
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 10:51 WIB

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Jumat, 4 Oktober 2024 - 16:04 WIB

Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:13 WIB

Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar

Kamis, 3 Oktober 2024 - 15:41 WIB

Pj Gubernur Jatim Adhy Resmikan Kawasan Kuliner Halal, Jadi Contoh Daerah Lain

Kamis, 3 Oktober 2024 - 09:34 WIB

Pj Gubernur Adhy Resmikan Jatim Fest 2024, Dukung UMKM

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB