Diduga Sedot Pasir Hitam di GAK Ormas dan masyarakat Hampiri KM MEHAD 1

- Redaksi

Minggu, 24 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LAMPUNG SELATAN, RadarBangsa.co.id – Masyarakat,Ormas dan Aparatur Desa Tejang Pulau Sebesi Hampiri, KM MEHAD 1 disekitar perairan Pulau Gunung Anak Krakatau (GAK) yang Diduga Akan Melakukan Penyedotan Pasir Hitam.Sabtu,(23/11/2019) Malam.

Diketahui kedatangan mereka tidak lain, untuk memastikan informasi bahwa ada sebuah kapal yang diduga akan melakukan aktifitas penyedotan pasir hitam diperariaran Selat Sunda sekitar pulau Krakatau.

Alhasil, setelah tiba dilokas mereka menjumpai kapal KM. MEHAD 1 dalam keadan menyala dan kondisi mesin masih hidup,sehingga kuat dugaan sedang melakukan penyedotan pasir hitam.

Hal tersebut dikatakan Ruslando LSM Amak Raja Wayhandak,yang didampingi oleh aparat desa Tejang Pulau Sebesi kepada media melalaui telefon selulernya.

Ruslando yang memiliki adok Temenggung Tongkok Podang menjelaskan, masyarakat Pulau Sebesi dan Himpunan masyarakat Adat menolak dengan tegas adanya aktivitas penyedotan pasir hitam diselat sunda sekitar GAK dan Pulau Sebesi.

Sebab kata dia, dampaknya sudah pernah dieasakan sebagian masyarakat dibeberapa Desa khususnya di Kecamatan Rajabasa terkena bencana tsunami akibat patahan atau longsorang Gunung Anak Krakatau (GAK) pada 22 Desember 2018 lalu.

“Kami Menolak keras pengerukan penyedotan pasir hitam di sekitar Gunung Anak Krakatau apalagi di tangkapan zona nelayan akan rusak terumbu karang , hilangnya ikan dan abrasi, serta longsornya Krakatau berakibat tsunami,” tegasnya.

Ruslando menambahkan, pihak perusahaan yang telah melakukan penyedotan pasir jelas tidak mengidahkan peraturan yang ada dan akan merusak ekosistem didasar laut sekitar.

“Diduga jelas PT LIP tidak mengindahkan Perbup Propinsi. Maka kami bersama masyarakat Desa Tejang Pulau Sebesi Menolak adanya Penyedotan Pasir diselat sunda Gunung Anak Krakatau dan sekitarnya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sejumlah elemen yang meninjau langsung dilokasi yakni, Ruslando LSM Amak Raja Wayhandak, SENTRAL Lili Suryana, GMPGR Husni Amri, LMND dan KAPI Rahman. Semenyara sari Aparat Desa Taupik dan himpunan nelayan san masyarakat Desa Tejang Pulau Sebesi. (Rizki)

Berita Terkait

Terseret KRL di Lempuyangan, Warga Kasihan Luka Serius
Gercep Gubernur NTB Tinjau Lokasi Banjir, Instruksikan Bantuan Darurat
Brimob Jabar Kerahkan Tim SAR Gabungan Cari Korban Hilang di Megamendung
Motor Terparkir Misterius di Jembatan, Pria Tewas Ditemukan di Sungai Lamongan
Pejalan Kaki Tewas Tertemper KA Argo Anjasmara di Sukodadi Lamongan
Tingkat Pengaduan Masyarakat Melalui SP4N-LAPOR di NTB Masih Rendah, Pemprov Dorong Pemanfaatan Layanan
Cabor Tarung Derajat Kota Batu Berperan Sumbang Medali di Porprov IX Jatim 2025
Pemdes Watestanjung Gresik Apresiasi Polri di Hari Bhayangkara ke-79

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:59 WIB

Terseret KRL di Lempuyangan, Warga Kasihan Luka Serius

Senin, 7 Juli 2025 - 08:34 WIB

Gercep Gubernur NTB Tinjau Lokasi Banjir, Instruksikan Bantuan Darurat

Senin, 7 Juli 2025 - 08:25 WIB

Brimob Jabar Kerahkan Tim SAR Gabungan Cari Korban Hilang di Megamendung

Minggu, 6 Juli 2025 - 20:12 WIB

Motor Terparkir Misterius di Jembatan, Pria Tewas Ditemukan di Sungai Lamongan

Sabtu, 5 Juli 2025 - 11:11 WIB

Pejalan Kaki Tewas Tertemper KA Argo Anjasmara di Sukodadi Lamongan

Berita Terbaru