PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pasuruan terus berinovasi untuk meningkatkan minat baca anak di tengah derasnya arus penggunaan gadget. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah menggelar Lomba Bertutur atau lomba mendongeng bagi pelajar sekolah dasar.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan pada Rabu (29/10/2025), dan secara resmi dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pasuruan, Eka Wara Brehaspati.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pasuruan, Taufiqul Ghoni, menjelaskan bahwa lomba bertutur diikuti para pelajar SD dari 24 kecamatan di seluruh wilayah Pasuruan. Mereka ditantang untuk tampil kreatif membawakan cerita rakyat lokal maupun kisah sejarah daerah.
“Peserta kami beri kebebasan memilih cerita rakyat dari Jawa Timur atau khas Pasuruan. Ada yang mengangkat kisah Banyu Biru, Untung Suropati, Gunung Batok, Joko Seger Roro Anteng, hingga legenda Sakera,” ujar Ghoni.
Menurutnya, ajang ini bukan sekadar perlombaan, melainkan wadah untuk melatih kemampuan berbicara, mengasah daya imajinasi, sekaligus memperkenalkan kembali kearifan lokal kepada generasi muda.
Selama kegiatan berlangsung, setiap peserta dinilai langsung oleh dewan juri berdasarkan kemampuan bercerita, ekspresi, intonasi, dan penguasaan materi. Tiga peserta terbaik ditetapkan sebagai juara I, II, dan III.
“Pemenang pertama nantinya akan kami persiapkan untuk mewakili Kabupaten Pasuruan pada lomba bertutur tingkat Provinsi Jawa Timur,” kata Ghoni.
Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Pasuruan memperkuat budaya literasi sejak dini. Melalui kegiatan semacam ini, anak-anak diajak untuk mencintai buku dan kisah daerahnya sendiri, bukan hanya terpaku pada dunia digital.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Pasuruan, Eka Wara Brehaspati, memberikan apresiasi kepada para peserta yang dinilainya tampil penuh semangat dan imajinatif.
“Lomba bertutur seperti ini terbukti efektif untuk menumbuhkan minat baca dan kemampuan berbicara anak sejak dini. Selain melatih kepercayaan diri, mereka juga mendapatkan pengetahuan baru tentang sejarah dan budaya lokal,” kata Eka.
Ia berharap kegiatan serupa bisa menjadi agenda tahunan Pemkab Pasuruan dan diselenggarakan secara berkelanjutan.
“Mudah-mudahan lomba bertutur ini terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang, karena sangat bermanfaat bagi pengembangan minat baca anak. Jangan sampai mereka kalah oleh pengaruh gadget,” ujarnya.
Eka juga menegaskan bahwa keberhasilan kegiatan ini tak lepas dari peran orang tua dan guru di sekolah dalam mendampingi anak-anak agar gemar membaca dan bercerita.
Melalui lomba bertutur, Pemkab Pasuruan berharap dapat menumbuhkan kembali semangat literasi di kalangan pelajar, sekaligus menjaga agar tradisi mendongeng sebagai warisan budaya lisan Nusantara tidak hilang di tengah kemajuan teknologi.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin









