SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, menerima kunjungan Wakil Menteri (Wamen) Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha, di kediamannya yang terletak di Jemursari, Surabaya, pada Sabtu (11/1/2025). Dalam pertemuan hangat tersebut, Khofifah menjamu tamunya dengan durian Black Thorn asal Srengat, Blitar, yang menjadi hidangan khas Jawa Timur.
Khofifah dan Giring membahas berbagai hal terkait pelestarian budaya Jawa Timur, terutama peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit. Khofifah menekankan pentingnya kawasan Trowulan, yang merupakan situs sejarah penting dari Majapahit, sebagai simbol kekuatan budaya Jawa Timur dan identitas bangsa Indonesia.
“Majapahit bukan hanya bagian dari sejarah Jawa Timur, tetapi juga merupakan fondasi dari wawasan nusantara kita. Nilai-nilai seperti Bhinneka Tunggal Ika yang terkandung dalam Majapahit menjadi warisan penting dalam menjaga persatuan Indonesia. Pulau-pulau di nusantara bukan pemisah, melainkan penghubung,” ungkap Khofifah dalam pertemuan tersebut.
Sebagai tindak lanjut, Khofifah menyarankan agar Kementerian Kebudayaan memperkuat upaya pelestarian dan pengembangan kawasan Majapahit di Trowulan. Menurutnya, dibutuhkan kebijakan yang seimbang antara perlindungan situs bersejarah dan pengembangan kawasan tersebut sebagai pusat pembelajaran budaya nasional.
“Rekomendasi ini akan kami teruskan kepada Pak Wamen untuk dilaporkan kepada Menteri, Menko, hingga Presiden. Konsep pengembangan kawasan Majapahit di Trowulan harus mendapat perhatian serius,” ujar Khofifah dengan tegas.
Selain kawasan Trowulan, Khofifah juga mengangkat potensi Gunung Penanggungan yang kaya akan peninggalan sejarah. Meskipun demikian, ia mengakui tantangan besar dalam revitalisasi kawasan tersebut, terutama dalam hal perlindungan situs purbakala.
“Kita harus memastikan bahwa situs-situs bersejarah tetap terlindungi dan dapat dijadikan referensi pembelajaran nasional. Untuk itu, perlu ada koordinasi yang lebih intensif agar pengembangan kawasan ini dapat dimulai dengan langkah-langkah yang tepat,” tambah Khofifah.
Wamen Kebudayaan Giring Ganesha menyambut baik gagasan Khofifah dan mengapresiasi sambutan hangat yang diberikan. Giring menyatakan bahwa diskusi ini sangat produktif, terutama terkait pelestarian budaya Majapahit dan pengembangan kekayaan budaya Indonesia.
“Kami juga membahas rencana untuk mengundang Syaikh Assayyid Prof. Dr. Muhammad Fadhil Al Jailani dalam diskusi mendalam mengenai kajian manuskrip dan teori mengenai masuknya Islam ke Indonesia,” ujar Giring.
Pertemuan tersebut menjadi langkah awal untuk integrasi kekayaan budaya Jawa Timur, khususnya peninggalan Majapahit, dalam program kebudayaan nasional. Diharapkan, upaya pelestarian ini dapat memperkuat identitas budaya bangsa dan membawa manfaat bagi generasi mendatang.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin