SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep optimis hasil pertanian khususnya varian tanaman padi pada tahun ini (2020) berpotensi meningkat dari tahun sebelumnya (2019). Hal tersebut seiring dengan upaya yang dilakukan oleh Dispertahortbun Kabupaten Sumenep, yaitu untuk meningkatkan produktifitas tanaman padi, salah satunya adalah dengan pemenuhan kebutuhan pupuk bersubsidi dan pemenuhan kebutuhan bibit padi, yang didistribusikan melalui Distributor, dan agen atau kios resmi, serta petugas lapangan Dispertahortbun yang ada disetiap Kecamatan, baik di Sumenep daratan maupun yang ada di Kepulauan. Oleh sebab itu sangat memungkinkan (Berpontensi melimpah), baik di kepulauan ataupun di Sumenep daratan. Kamis, (16/04/2020).
Pirno Albi, aktivis pemuda Desa Pajanangger Kecamatan Arjasa Sumenep, saat dikonfirmasi media ini menyampaikan bahwa, pada tahun ini (2020), khususnya di Desa Pajanangger kecamatan Arjasa Sumenep, hasil produksi tanaman padi meningkat hingga 30%. Khususnya di Desa Pajenangger, faktor yang menjadi kendala tahun ini karena curah hujan kurang, tidak merata dan terputus, sehingga para petani di Desa Pajenangger harus menunggu turunnya hujan, baru kemudian bisa bercocok tanam.
“Karena curah hujan yang kurang dan terputus – putus, sehingga kami bercocok tanam menjadi 3 (tiga) tahap. Untuk tahap pertama dan kedua, hasilnya sangat baik, meningkat sekitar 30% dari tahun lalu. Namun yang bercocok tanam di tahap ketiga, mengalami gagal panin,” tuturnya.
Lebih lanjut kata Pirno, atas nama masyarakat dan para petani Desa Pajenangger, harapan kami kepada Pemerintah Daerah ataupun Pusat, agar di Desa Pajanangger dibangun “Embung” dan “Saluran Irigasi” untuk menampung air hujan, sehingga petani tidak lagi mengalami kesulitan air saat bercocok tanam, dan tidak lagi ada tahapan – tahapan untuk menanam padi yang disebabkan karena curah hujan yang kurang.
“Kita ketahui, lahan pertanian di Desa Pajanangger ini, memiliki luas lahan terbesar daripada Desa – desa lainnya di Kecamatan Arjasa,” pungkasnya.
Sakdani, Ketua kelompok tani Sinar Barokah Desa Batuan, Kecamatan Batuan Sumenep, kepada media RadarBangsa.co.id menyampaikan bahwa, pertanian tanaman padi pada musim tahun ini sangat baik dan kemungkinan besar hasil produksi tanaman padi mengalami peningkatan. Hal tersebut tak lepas dari ketersediaan bibit dan pupuk yang cukup untuk memenuhi kebutuhan petani, khususnya di Desa Batuan.
“Kami menggunakan pupuk bersubsidi dari Agen atau Kios resmi. Namun untuk bibit masih kurang, jadi harapan kami kepada pemerintah agar pada tahun berikutnya untuk pengadaan bibit dan pupuk, agar ditambah lagi,” harapnya.
Arif Firmanto, S.TP, M.Si., Kepala Dispertahortbun Kabupaten Sumenep, kepada media ini menyampaikan bahwa, terkait hasil panin tanaman padi tahun ini (2020), belum ada data fix di Dispertahorbut Kabupaten Sumenep.
“Jangan keburu – buru mas, datanya belum fix,” ucapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun RadarBangsa.co.id, dari beberapa petani yang ada di daratan Sumenep meliputi, Kecamatan Kota Sumenep, Kecamatan Batuan, Kecamatan Gapura, Kecamatan Ganding, Kecamatan Guluk-guluk. Dan juga di daerah kepulauan Sumenep meliputi, Arjasa dan Kangayan, bahwa secara umum hasil pertanian tanaman padi lebih baik dan lebih banyak hasilnya daripada tahun lalu.
Adapun masa mulai panin padi di daerah kepulauan Sumenep, sudah dimulai sekitar satu bulan yang lalu (Maret), dan hingga saat ini diperkirakan tinggal 10% (sepuluh porsen) lahan tanaman padi yang dalam proses panin, dan dimungkinkan akhir bulan ini (April), sudah akhir masa panin. Sedangkan di daerah Sumenep kota dan sekitarnya, secara umum sudah mulai masuk masa panin. (ONG)