SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Ribuan masyarakat Jawa Timur tumpah ruah menghadiri acara Tasyakuran dan Doa Bersama yang digelar oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak di halaman depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (2/3) sore. Acara ini menjadi wujud rasa syukur atas kesempatan kembali mengabdi kepada masyarakat Jatim di periode kedua kepemimpinan mereka.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jawa Timur atas partisipasinya dalam Pilkada serentak 2024. Ia menegaskan bahwa pesta demokrasi telah usai, dan kini saatnya seluruh masyarakat bersatu untuk membangun Jawa Timur menuju masa depan yang lebih baik.
“Pilkada sudah selesai, mari kita tinggalkan perbedaan. Yang memilih nomor 1, nomor 2, maupun nomor 3 semuanya adalah masyarakat Jawa Timur. Sekarang tidak ada lagi nomor, yang ada hanyalah kita semua, warga Jawa Timur,” ujar Khofifah.
Lebih lanjut, Khofifah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu, bergotong royong, dan bergandengan tangan dalam mewujudkan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara. Ia menekankan pentingnya kerja keras dan produktivitas dalam membangun daerah agar semakin maju dan sejahtera.
Tak hanya masyarakat, Khofifah juga menyoroti peran partai politik dalam mendukung pembangunan Jawa Timur. Ia mengungkapkan bahwa situasi politik di Jawa Timur saat ini semakin kondusif dengan adanya persatuan di antara partai-partai yang sebelumnya berkompetisi dalam Pilkada.
“Dulu kami didukung 15 partai, tetapi hari ini ada 16 partai yang hadir. Ini menunjukkan bahwa partai politik di Jawa Timur kini bersatu dalam satu tujuan, yakni membangun Jawa Timur yang lebih baik,” ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, Khofifah membacakan sebuah pantun yang mengajak masyarakat untuk bersinergi dalam mewujudkan kesejahteraan Jawa Timur.
*”Di hadapan kita kini bulan Ramadan, bulan penuh berkah dan mulia. Terima kasih atas semua kepercayaan, mari bersama membangun Jawa Timur jaya luar biasa.”*
Sementara itu, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak juga menyampaikan komitmennya untuk bersama-sama dengan Khofifah dalam merealisasikan visi Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara. Menurutnya, strategi pembangunan daerah harus mampu menangkap peluang dari program-program nasional agar Jawa Timur semakin maju.
“Kita harus selalu mengikuti perkembangan tren baik di tingkat nasional maupun dunia. Dengan begitu, kita bisa terus bersaing dan berkembang di era globalisasi ini,” ujar Emil.
Ia juga menekankan pentingnya menciptakan keadilan dalam pembangunan, baik bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan, bagi generasi muda maupun orang tua, serta bagi seluruh kelompok masyarakat tanpa terkecuali.
“Jawa Timur harus maju secara berkeadilan. Semua masyarakat harus mendapatkan perhatian, termasuk saudara-saudara kita yang memiliki kebutuhan khusus. Ibu Gubernur selalu menekankan hal ini dalam setiap kebijakan yang diambil,” tegasnya.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Khofifah dan Emil berbuka puasa bersama masyarakat di halaman Grahadi. Setelah itu, mereka turut melaksanakan Salat Maghrib dan Tarawih berjamaah.
Selain doa dan tasyakuran, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni budaya, termasuk barongsai, Reog Ponorogo, dan alunan musik Tong-Tong khas Sumenep. Suasana semakin khidmat dengan tausyiah yang disampaikan oleh Imam Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, KH. A Muzakky Alhafidz.
Hadir dalam acara tersebut Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, Kepala Perangkat Daerah Pemprov Jatim, instansi vertikal, BUMD, serta tokoh agama dan masyarakat.
Acara Tasyakuran dan Doa Bersama ini menjadi simbol awal perjalanan kepemimpinan Khofifah dan Emil di periode kedua mereka. Dengan semangat kebersamaan, mereka berharap dapat membawa Jawa Timur menuju kemajuan yang lebih besar dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin