Food Estate Gagal, Gus Imin : Dampak Negatif pada Petani Indonesi

- Redaksi

Kamis, 25 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Persoalan produksi pangan nasional masih menjadi pekerjaan rumah yang belum memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, terutama para petani. Upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan tampaknya belum berjalan efektif, bahkan menimbulkan dampak negatif terhadap produktivitasnya.

Pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan pangan nasional dengan mengalokasikan lahan baru yang lebih luas di wilayah perhutanan melalui program strategis nasional yang diberi nama ‘Food Estate’. Sayangnya, pelaksanaan program tersebut tidak berjalan mulus dan malah menelan anggaran yang cukup besar. Akhirnya, solusi untuk pemenuhan kebutuhan pangan nasional dilakukan dengan mengimpor produk pangan dari negara lain.

Kekecewaan muncul di kalangan masyarakat, yang merasa bahwa anggaran negara seharusnya lebih difokuskan pada kebutuhan dasar, seperti penyediaan pupuk dan bibit unggul bagi para petani. Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin menyampaikan kritikan tajam terhadap pembiaran yang berlangsung lama.

“Petani puluhan tahun tidak mendapatkan cukup pasokan pupuk dan bibit unggul. Hal ini tidak sejalan dengan prinsip demokrasi yang seharusnya melibatkan rakyat, khususnya petani, dalam pembangunan pertanian,” ujar Gus Imin pada keterangannya, Kamis, 25 Januari 2024.

Gus Imin menyoroti fakta bahwa petani tidak mendapatkan keuntungan yang seharusnya dalam kondisi krisis pangan.
“Petani seharusnya menjadi pihak yang untung dan mampu memenuhi pasar saat terjadi krisis pangan. Namun, kenyataannya, terus merugi, jarang meraih keuntungan, sementara pupuk sulit didapatkan dan harganya tinggi. Hal ini perlu segera diluruskan” tegasnya.

Sebagai Ketua Umum PKB, Gus Imin mendesak pemerintah untuk lebih memprioritaskan  dalam strategi produksi pangan nasional. Baginya, program Food Estate hanya menguntungkan segelintir orang, sementara para petani yang hidupnya belum sejahtera tidak mendapatkan manfaat yang signifikan.

“Food Estate ini seakan-akan hanya menguntungkan perusahaan besar dengan pengelolaan dana puluhan triliun, penjarahan hutan, tanpa memperhatikan kesejahteraan petani. Jika sukses, tentu tidak masalah, tetapi sekarang terjadi tanaman yang tidak sesuai dengan rencana. Ini menjadi masalah yang rumit, bukan” tambahnya.

Berita Terkait

Batik ‘Pakrida’ Khas Pasuruan Laris Manis, Jumiati Kebanjiran Order ASN
JNE Dorong Precise Shoes Tetap Eksis di Era Digital dan Offline
DPR RI Haris : Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Melonjak dari Rp71 Triliun Jadi Rp335 Triliun
Sosialisasi Program MBG, Muh Haris: Bukan Sekadar Bagi Makan, Tapi Gerakkan Ekonomi Desa
Pemkab Pasuruan Kucurkan Rp 19 Miliar BLT Cukai, Sasar Buruh dan Warga Miskin Ekstrem
BUMN Sapa Koperasi Merah Putih Pasuruan, Bulog Siapkan Pasokan Pangan Rutin
Banyuwangi Rancang Dana Abadi Daerah, Mendagri Tito: Bisa Jadi Perisai Pembangunan
Khofifah Hadirkan Pasar Murah ke-119 di Lamongan, Inflasi Daerah Diharapkan Terkendali

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 19:17 WIB

Batik ‘Pakrida’ Khas Pasuruan Laris Manis, Jumiati Kebanjiran Order ASN

Senin, 13 Oktober 2025 - 14:21 WIB

JNE Dorong Precise Shoes Tetap Eksis di Era Digital dan Offline

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 17:27 WIB

DPR RI Haris : Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Melonjak dari Rp71 Triliun Jadi Rp335 Triliun

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 16:01 WIB

Sosialisasi Program MBG, Muh Haris: Bukan Sekadar Bagi Makan, Tapi Gerakkan Ekonomi Desa

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 08:33 WIB

Pemkab Pasuruan Kucurkan Rp 19 Miliar BLT Cukai, Sasar Buruh dan Warga Miskin Ekstrem

Berita Terbaru

Satgas MBG Kota Blitar menggelar Kursus Keamanan Pangan bagi tenaga pengolah makanan di dapur MBG, Sabtu (11/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Pemkot Blitar Percepat Sertifikasi Higiene Dapur MBG Lewat Kursus Keamanan Pangan

Selasa, 14 Okt 2025 - 11:32 WIB

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama Forkopimda menghadiri peresmian Rumah Kebangsaan Cipayung Plus di Banyuwangi, Senin (13/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Bupati Ipuk: Ide Anak Muda Bisa Jadi Kekuatan Besar untuk Banyuwangi

Selasa, 14 Okt 2025 - 11:20 WIB