SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Tagar “Jatim Baik-Baik Saja” mendadak viral di media sosial. Warganet menyuarakan dukungan bagi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, sekaligus menolak seruan demonstrasi yang dianggap tak sesuai dengan kondisi daerah saat ini.
Dukungan publik terhadap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa semakin menguat. Di berbagai platform media sosial, warga kompak menggunakan tagar “Jatim Baik-Baik Saja” sebagai penegasan bahwa provinsi ini dalam keadaan aman, stabil, dan penuh capaian positif.
“Ibu Khofifah sudah terbukti bekerja keras untuk Jawa Timur. Mari kita dukung beliau, bukan malah melemahkan potensi besar Jatim dengan isu-isu tidak produktif,” tulis seorang warganet di akun X.
Fenomena tersebut muncul bersamaan dengan ajakan demonstrasi yang disuarakan sebuah akun berinisial CS. Namun seruan itu justru menuai penolakan. Banyak warga menilai aksi turun ke jalan hanya akan mengganggu ketertiban.
“Apalagi dilakukan di hari efektif. Masyarakat tidak suka aktivitasnya terganggu akibat demo demi kepentingan orang tertentu,” komentar akun lainnya di TikTok.
Sebagian besar netizen bahkan menyebut ajakan tersebut sebagai kegiatan “unfaedah”. Kolom komentar akun penggagas demo dipenuhi sindiran, mulai dari nada bercanda hingga kritik tajam. “Jatim baik-baik saja, cuman CS yang tidak baik-baik saja,” tulis pengguna Facebook disertai emoji tawa.
Di sisi lain, sejumlah warga mengapresiasi program nyata pemerintah provinsi. Transportasi publik Trans Jatim yang tarifnya terjangkau dinilai membantu mobilitas masyarakat di kawasan Gerbangkertosusila. “Sekarang lebih mudah ke Surabaya, ongkosnya murah, armadanya nyaman. Ini bukti nyata kerja pemerintah,” kata Yuni, warga Sidoarjo.
Capaian sektor pangan juga turut diapresiasi. Data BPS mencatat produksi daging ayam petelur meningkat 768.232 kilogram sepanjang 2023–2024. “Ketersediaan pangan makin terjaga, harga juga relatif stabil. Dampaknya kami rasakan langsung,” ujar Bambang, pedagang pasar di Malang.
Senator asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, menilai keberhasilan itu sebagai cerminan kepemimpinan Khofifah. “Banyak sekali kabar menggembirakan di Jawa Timur. Kalau kita sebut Ibu Khofifah memiliki kekuatan positive vibes, itu asli no debat,” ujar Ning Lia.
Ia menambahkan, momentum kemerdekaan seharusnya dijadikan ruang untuk bersyukur. “Surabaya adalah tonggak perjuangan dengan peristiwa heroik 10 November. Jadi, sudahlah, jangan ada aksi-aksi yang mengusik. Jatim baik-baik saja, mari kita syukuri dengan hidup bahagia dan produktif,” imbuhnya.
Sejumlah komentar warga lain pun senada. Netizen bernama Arifin Tohari menulis: “S nyaleg dak jadi, sekarang membuat ulah.” Sindiran itu merujuk pada latar belakang politik CS yang gagal melenggang ke parlemen.
Gelombang dukungan ini menegaskan bahwa mayoritas masyarakat Jawa Timur lebih memilih stabilitas, produktivitas, dan kerja nyata pemimpinnya dibanding aksi-aksi yang dianggap tidak bermanfaat.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin