BANGKALAN, RadarBangsa.co.id – Antusiasme warga memenuhi halaman Kantor Kelurahan Pangeranan pada Selasa (23/9/2025) ketika Pemerintah Kabupaten Bangkalan menggelar Gerakan Pangan Murah Serentak. Agenda nasional ini berlangsung di berbagai daerah Indonesia sebagai upaya menekan inflasi sekaligus menjaga stabilitas harga pangan pokok.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bangkalan, Ismet Efendi, hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Bersama masyarakat, ia mengikuti arahan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, melalui sambungan zoom. Dalam arahannya, Menteri mengingatkan agar prioritas utama tetap pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
“Jangan sampai kita bisa mengekspor beras ke luar negeri, sementara rakyat kita sendiri masih kekurangan. Semua pihak harus ikut bergerak mendukung gerakan pangan murah ini,” tegas Menteri Andi Amran.
Menteri Pertanian menekankan bahwa beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) harus disalurkan seluas-luasnya kepada masyarakat. Bahkan, ia meminta dukungan TNI, Polri, dan Bulog agar distribusi tidak terhambat hingga pelosok daerah.
Di tingkat lokal, Kepala Dinas Perdagangan Bangkalan, Muhammad Rasuli, menegaskan relevansi program ini dengan kebutuhan masyarakat. Ia menjelaskan, pada bulan Maulid, konsumsi beras di Bangkalan biasanya meningkat tajam.
“Gerakan pangan murah ini adalah upaya pemerintah untuk menekan inflasi sekaligus menstabilkan harga beras dan minyak. Di Bangkalan, menjelang Maulid, kebutuhan beras meningkat. Karena itu pemerintah hadir agar harga bisa tetap stabil,” ujar Rasuli.
Pemkab Bangkalan tidak hanya mengandalkan distribusi beras SPHP. Rasuli menyebut pihaknya tengah menyiapkan program khusus bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk pengadaan beras premium. Rencananya, program tersebut akan menghadirkan kemasan khusus hasil kerja sama dengan produsen lokal.
“Harapannya, selain menjaga inflasi, program ini juga menjadi sarana untuk menguatkan produk lokal kita,” tambah Rasuli.
Program tersebut diproyeksikan memberi dampak ganda: memenuhi kebutuhan internal ASN sekaligus memperluas daya saing produk pertanian Bangkalan di pasaran.
Bagi masyarakat, kehadiran gerakan pangan murah memberikan napas lega. Di tengah harga bahan pokok yang fluktuatif, harga beras dan minyak yang lebih terjangkau menjadi kabar baik. Kehadiran Sekda Ismet di lokasi semakin meyakinkan warga bahwa pemerintah serius menangani isu pangan.
“Kalau harga beras bisa stabil, itu yang paling penting. Karena menyangkut dapur kami sehari-hari,” kata salah satu warga yang ikut antre membeli beras murah.
Gerakan pangan murah yang digelar serentak di seluruh Indonesia ini tidak hanya soal kebijakan ekonomi makro, tetapi juga bentuk nyata perhatian negara terhadap kebutuhan dasar rakyatnya. Seperti ditegaskan kembali oleh Menteri Pertanian, “Pangan bukan sekadar soal angka di laporan, tetapi soal ketersediaan di meja makan masyarakat,”tutupnya
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin









