MALANG, RadarBangsa.co.id – Kiprah dua tokoh perempuan asal Jawa Timur kembali mendapat sorotan nasional. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan anggota DPD RI Dr. Lia Istifhama berhasil menyabet penghargaan bergengsi DetikJatim Awards 2025 yang digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Rabu (5/11/2025).
Ajang tahunan ini digagas untuk mengapresiasi tokoh publik, lembaga, hingga komunitas yang berkontribusi nyata terhadap kemajuan Jawa Timur. Tahun ini, DetikJatim menghadirkan enam kategori penghargaan, mulai dari Anugerah Program Inovasi Pembangunan Terpuji hingga Anugerah Adiluhung, yang diberikan kepada figur berjasa dalam pembangunan bangsa.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa turut menyabet Anugerah Program Ekonomi Terpuji atas inisiatif Koperasi Merah Putih, program pemberdayaan ekonomi yang kini menjangkau seluruh desa dan kelurahan di provinsi itu. Penghargaan diterima oleh Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, yang hadir mewakili Khofifah.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan dan apresiasi ini. Pemprov Jawa Timur akan terus berkomitmen memperkuat pelayanan publik dan ekonomi kerakyatan,” ujar Emil Dardak mewakili Gubernur Khofifah.
Ia menegaskan, jajaran Pemprov Jatim akan melanjutkan program strategis yang selaras dengan kebijakan nasional, termasuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam program Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), dan Ketahanan Pangan.
Di bawah kepemimpinan Khofifah, Jawa Timur berhasil menuntaskan pembentukan 8.494 Koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan. Program ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat ekonomi berbasis komunitas dan mengurangi kesenjangan antarwilayah.
Sementara itu, Dr. Lia Istifhama, senator asal Jawa Timur, juga menerima penghargaan atas kiprahnya dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat melalui kebijakan inklusif dan advokasi sosial. Dikenal dengan pendekatan humanis, Lia aktif turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi masyarakat akar rumput.
Dalam tugasnya di DPD RI, Lia mendorong agar Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN Daerah ditanggung penuh pemerintah pusat, demi meringankan beban keuangan daerah dan mempercepat pencapaian Universal Health Coverage (UHC) secara nasional. Ia juga memperjuangkan perluasan program Makan Bergizi Gratis bagi santri serta mendorong adanya kuota khusus penyandang disabilitas dalam seleksi mahasiswa baru.
“Akses pendidikan dan kesehatan adalah fondasi utama kesejahteraan. Negara wajib hadir memastikan kelompok rentan tidak tertinggal,” tegas Lia.
Sebagai wujud komitmen terhadap pelayanan publik, Lia menggagas kerja sama antara DPD RI Jawa Timur dan Ombudsman Jatim untuk membentuk Posko Pengaduan Bersama. Fasilitas ini menjadi ruang partisipasi warga dalam menyampaikan keluhan dan aspirasi.
Meski dikenal sebagai keponakan Khofifah, penghargaan yang diraih Lia lahir dari kerja nyata. Dalam masa reses terakhir, ia mengunjungi 14 kabupaten/kota di Jawa Timur untuk berdialog langsung dengan masyarakat.
“Turun ke masyarakat adalah cara terbaik memahami realitas kebijakan. Dari sana lahir solusi yang benar-benar relevan,” ujarnya.
Selain Khofifah dan Lia, penghargaan juga diberikan kepada sejumlah lembaga seperti Dekranasda Jawa Timur, Dinas Pendidikan Jawa Timur, dan Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto atas inovasi dan kontribusi di bidang masing-masing.
Rangkaian penghargaan ini menegaskan bahwa Jawa Timur terus menjadi sumber lahirnya inovasi, kolaborasi lintas sektor, dan figur pemimpin berintegritas. Melalui kiprah dua perempuan hebat ini, semangat kepemimpinan dan pelayanan publik di Jawa Timur kembali menemukan makna yang sesungguhnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










