PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id – Ribuan santri Pondok Pesantren Nurul Qodim Paiton, Kabupaten Probolinggo, tumpah ruah menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Sabtu (20/9). Acara tersebut semakin istimewa karena dihadiri langsung cicit Sulthanul Auliya’, Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, yakni Syeikh Afeefuddin Al Jailani, serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Peringatan Maulid Nabi di pesantren yang dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan Islam di Probolinggo itu berlangsung penuh khidmat. Syeikh Afeefuddin memimpin jalannya acara, sekaligus menyampaikan mauidhoh hasanah dan memberikan Ijazah Kubro Manaqib Syeikh Abdul Qadir Jaelani kepada para jamaah. Kehadirannya menjadi magnet bagi para santri yang antusias mengikuti setiap rangkaian.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah menyampaikan rasa bangga melihat semangat para santri yang hadir. Menurutnya, momentum peringatan Maulid Nabi tidak hanya sebagai ajang memperingati kelahiran Rasulullah, tetapi juga ruang pembelajaran untuk meneladani kepemimpinan beliau.
“Saya senang sekali melihat semangat santri menyambut kehadiran Syeikh Afeefuddin dan mendengarkan dengan serius pesan-pesan beliau. Ini penting untuk menjadi bekal ketika kelak mereka diberi amanah kepemimpinan,” ujar Khofifah.
Ia menegaskan, estafet kepemimpinan umat membutuhkan generasi muda yang berilmu, beriman, dan bertakwa. Khofifah bahkan mengutip QS Al-Mujadalah ayat 11 yang menyebut bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang berilmu.
“Bertambahnya ilmu akan menambah ketaqwaan, dan dari sanalah lahir pemimpin yang baik. Saya percaya, para santri di sini adalah calon pewaris estafet kepemimpinan umat,” lanjutnya.
Pondok Pesantren Nurul Qodim Paiton sendiri dikenal sebagai salah satu pesantren besar di Jawa Timur dengan ribuan santri. Tradisi peringatan Maulid Nabi di pesantren ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum memperkuat ikatan keilmuan. Sejarah Islam mencatat, banyak ulama besar lahir dari majelis ilmu seperti ini.
Hal itu pula yang disampaikan Syeikh Afeefuddin. Ia mencontohkan tokoh-tokoh besar seperti Imam Junaid al-Baghdadi dan Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, yang tumbuh dari lingkungan majelis ilmu. Menurutnya, keikhlasan dan kesungguhan mereka menjadi kunci keberhasilan.
“Mereka besar dengan niat dan keikhlasan, sehingga derajatnya diangkat oleh Allah SWT. Allah bahagia dengan adanya santri, Rasulullah bahagia dengan santri, keluarga pun bahagia dengan santri,” tuturnya.
Selain menekankan pentingnya ilmu, Syeikh Afeefuddin juga memberi pesan motivasi agar santri memiliki keyakinan pada dirinya sendiri. Baginya, rasa percaya diri setelah bertawakal adalah modal utama untuk melangkah.
“Kami berharap para santri ini kelak bisa memimpin bangsa. Maka nasihat saya, percayalah pada diri kalian. Sebab, siapa yang tidak percaya diri, itu hanyalah godaan setan. Yakinlah, kalian akan menjadi orang yang berhasil,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin