KOTA AMBON, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan Jalur Pacet-Cangar yang sempat tertutup akibat longsor pada 3 April lalu, mulai Rabu (23/4), dibuka kembali secara terbatas.
Kepastian itu diperoleh usai Tim Gabungan yang dipimpin Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto dan Anggota Komisi E DPRD Jatim Suwandi Firdaus melakukan evaluasi langsung di lokasi bekas longsor pada Senin (21/4) lalu.
“Alhamdulillah, Pemprov Jatim terus melakukan yang terbaik untuk masyarakat pengguna jalan Jalur Pacet-Cangar. Perlahan tapi pasti penanganan diselesaikan,” ujar Khofifah di sela kunjungan kerjanya di Kota Ambon, Rabu (23/4) pagi.
Gubernur menyebut, jalur yang menghubungkan Mojokerto dan Batu ini dibuka mulai pukul 05.00 hingga 18.00 WIB, namun tetap dengan pengawasan ketat. Sistem buka-tutup akan diberlakukan jika terjadi cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang.
“Jalurnya sudah bisa dilalui, tapi tetap dengan pengawasan. Keselamatan tetap yang utama,” tegasnya.
Untuk mendukung kelancaran dan keamanan, Pemprov Jatim melalui Dishub Provinsi dan Kabupaten Mojokerto menyiapkan berbagai sarana pendukung seperti rambu peringatan dan guide drill di enam titik rawan.
“Selasa kemarin (22/4), sudah dilakukan uji coba kelayakan jalur oleh tim teknis. PU Bina Marga juga sudah menambal jalan-jalan berlubang di sekitar lokasi,” tambahnya.
Khofifah mengatakan pembukaan jalur ini sangat dinantikan masyarakat, terutama para petani yang selama ini menggantungkan distribusi hasil pertanian dari dan ke wilayah Pacet serta Batu.
“Kita tahu jalur ini penting untuk mobilitas petani sayur dan buah. Dengan dibukanya kembali, harapannya roda ekonomi lokal kembali berputar,” ujarnya.
Selain akses jalan, Pemprov juga mempercepat pengerjaan saluran irigasi terbuka di atas mahkota longsoran menjadi sistem tertutup dengan pipa berdiameter 16 dim, untuk mengairi 50 hektare sawah di Pacet.
“Pipanisasi akan dikerjakan oleh BPBD Jatim bersama Tahura R Soerjo, juga melibatkan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) dan pemasangan trap bambu untuk terasering juga hampir rampung.
“Progres TPT dan saluran air sudah 100 persen, sementara trucuk bambu 98 persen,” ungkap Khofifah.
Ia menambahkan, selama masa pembukaan terbatas, masih ada sejumlah pekerjaan lanjutan seperti pipanisasi, perapian jalur, penebalan aspal, hingga pemasangan Early Warning System (EWS) permanen.
“Perkiraan pekerjaan rampung dalam sebulan ke depan. Namun masyarakat tetap bisa melintas di waktu-waktu yang sudah ditentukan,” katanya.
Khofifah pun mengimbau masyarakat agar selalu mengikuti arahan petugas dan rambu-rambu di sepanjang jalur.
“Kita jaga bersama agar akses ini tetap aman. Perekonomian jalan, tapi keselamatan tetap jadi prioritas,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin