SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memperkuat jaringan perlindungan sosial bagi masyarakat rentan. Dalam kunjungan ke Kabupaten Sumenep, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif dengan total nilai mencapai Rp24 miliar. Penyerahan dilakukan di Pendopo Kabupaten Sumenep, Sabtu (23/8/2025).
“Alhamdulillah, bansos dan zakat produktif terus kita salurkan. Kabupaten Sumenep ini menjadi titik ke-28. Semoga bisa menjadi penguatan sosial ekonomi masyarakat,” ujar Khofifah.
Berbagai jenis bantuan disalurkan, mulai dari ASPD untuk 106 penerima sebesar Rp3,6 juta per tahun, PKH Plus untuk 2.628 keluarga sebesar Rp2 juta per tahun, hingga bantuan kemiskinan ekstrem bagi 9.262 orang senilai Rp1,5 juta per tahun.
Tak hanya itu, Khofifah juga menyerahkan alat bantu mobilitas bagi lansia dan penyandang disabilitas, BLT buruh pabrik rokok, bantuan pendidikan KIP Putri Jawara, serta program pemberdayaan BUMDes dan Jatim Puspa untuk sejumlah desa dengan nilai bervariasi antara Rp83 juta hingga Rp154 juta.
Selain itu, ada pula tali asih bagi Tagana dan TKSK, bantuan operasional pendamping PKH Plus, hingga bantuan permakanan bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Tidak ketinggalan, zakat produktif bagi 50 pedagang ultra mikro masing-masing Rp500 ribu.
Dalam kesempatan itu, Khofifah mengingatkan agar bantuan dipergunakan sesuai kebutuhan. Ia menyoroti temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait indikasi penggunaan bansos untuk judi online.
“PPATK menyebut ada lebih dari 9 ribu penerima manfaat di Jatim yang bansosnya dipakai untuk judi online dengan nilai Rp53 miliar. Saya pesan, tolong bansos dimanfaatkan untuk kebutuhan pokok, bukan untuk hal-hal yang merugikan,” tegasnya.
Selain menyalurkan bansos, Gubernur Khofifah juga memberikan santunan duka kepada 17 keluarga korban meninggal akibat Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Sumenep. Setiap keluarga menerima Rp10 juta.
“Kami menyampaikan dukacita mendalam untuk bapak-ibu yang putra-putrinya dipanggil Allah karena campak. Ada yang masih berusia 10 bulan hingga 2 tahun. Mari bersama kita kirimkan doa,” ucap Khofifah haru.
Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim, menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemprov Jatim. Ia menilai bantuan tersebut melengkapi program sosial Pemkab Sumenep yang juga fokus memberdayakan UMKM, memperluas akses pendidikan, dan meningkatkan layanan kesehatan.
“Upaya ini menjadi cara untuk memutus rantai kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan menurunkan angka kemiskinan ekstrem sehingga masyarakat lebih sejahtera,” jelasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin