BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung kesiapan operasional pelayaran kapal cepat rute Banyuwangi–Denpasar yang dijadwalkan mulai beroperasi pada Juni 2025. Peninjauan dilakukan di Pelabuhan Boom, Banyuwangi, Jumat (4/4).
Kapal cepat tersebut akan berlayar dari Pelabuhan Boom Banyuwangi menuju Pelabuhan Serangan di Denpasar, Bali. Layanan ini merupakan kolaborasi antara Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Banyuwangi untuk memperkuat konektivitas antarwilayah melalui moda transportasi laut.
“Menjelang operasional, saya ingin memastikan semua kesiapan. Tadi saya minta agar ruang tunggu didesain dengan nuansa khas Banyuwangi, agar identitas lokal tetap terasa,” ujar Khofifah.
Ia menambahkan bahwa layanan ini akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas layanan publik dan mempercepat mobilitas masyarakat.
“Semakin bagus layanan publik, semakin mudah interaksi dan pemenuhan kebutuhan masyarakat antarwilayah,” tambahnya.
Pelabuhan Boom sendiri merupakan pelabuhan strategis milik Pemprov Jatim yang terus dikembangkan sejak 2002. Pelabuhan ini sebelumnya sempat tidak aktif akibat sedimentasi, namun kini telah dihidupkan kembali dan melayani pelayaran rakyat dari berbagai pulau di Kabupaten Sumenep.
Sejumlah fasilitas telah dibangun, seperti dermaga pelra sepanjang 600 meter, dermaga kapal pesiar, ground tank air bersih, SBNP, jogging track, hingga fishtail untuk mengendalikan sedimentasi.
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa selain mendukung konektivitas, pengoperasian kapal cepat ini juga diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, termasuk UMKM dan sektor pariwisata.
“Dengan adanya kapal cepat ini, wisatawan dari Bali bisa dengan mudah masuk ke Banyuwangi. Ini akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.
Adapun kapal yang akan digunakan memiliki panjang 70 meter dan lebar 5 meter, mampu menampung hingga 300 penumpang dengan estimasi waktu tempuh sekitar 2,5 jam. Satu unit kapal telah disiapkan untuk uji pasar, dan jika animo masyarakat tinggi, jumlah armada akan ditambah.
Tak hanya meninjau kesiapan kapal cepat, Gubernur juga mengecek sejumlah aset Pemprov Jatim di Pelabuhan Ketapang yang dikerjasamakan dengan PT ASDP. Salah satu proyek yang disorot adalah pembangunan jembatan penghubung dari Pelabuhan LCM ke Dermaga Bulusan guna menghindari potensi konflik sosial dengan warga sekitar.
Gubernur juga memantau arus balik Lebaran di Pelabuhan Ketapang. Puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+6, menurut keterangan GM Pelabuhan Ketapang.