Gus Zakky Lamongan : Dulu Ketupat Bukan Sekedar Hidangan,Tapi dijadikan Media Dakwa Oleh Kanjeng Sunan Kalijaga

- Redaksi

Rabu, 27 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(kanan) Gus Zakyy  (kiri) Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu Jawa Tengah

(kanan) Gus Zakyy (kiri) Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu Jawa Tengah

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Di negeri ini setiap tahunya sesudah menjalankan puasa romadhon penuh biasanya ketika masuk idul fitri,berikutnya beberapa hari kemudian di bulan syawal ke 4 disusul dengan merayakan hari ketupat,

Menurut Kyai M.Muzakkin(Gus Zakky Al- Sekanory), Pengasuh pondok pesantren khusus rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba Dzikrussyifa’ Asma’ Berojomusti Lamongan ini, “Ketupat itu tidak sekedar hidangan hari raya,tapi lebih dari itu,sebab dulu dijadikan media dakwa oleh Sunan Kalijaga, kita merayakan hari ketupat berarti kita juga secara tidak langsung telah melestarikan budaya peninggalan sakral dari beliaunya itu, kenapa ini dikatakan sakral ? Karena dulu ketupat itu oleh Sunan Kalijaga dijadikan sarana media dakwa, untuk mengumpulkan orang,bdengan pagelaran wayangnya yang unik, cara dan metode dakwa seperti inilah yang tidak dimiliki oleh waliyullah lainya makanya Sunan kalijaga dakwanya sangat berhasil dan bisa diterima di mana-mana “, tutur Gus Zakky,saat ditemui awak media di pesantrenya, Rabu (7/05/2020).

Selain itu, Kata Gus Zakky, Pria yang juga ketua umum JCW(Jatim Corruption Watch)Provinsi jawa timur ini menambahkan, “Hari raya ketupat tidak hanya sekedar prayaan tahunan, tapi mempunyai filosofi yang sangat dalam,yakni tabarukan pada Sunan Kalijaga, makanya oleh masyarakat jawa khususnya hidangan ketupat ini seakan wajib disaat awal bulan syawal ini, bahkan ada yang mengatakan, lebaran tanpa ketupat, terasa hambar dan kurang afdol”, Ungkapnya.

Baca Juga  Revitalisasi Alun-Alun Sidoarjo, Mewujudkan Ruang Terbuka Hijau Modern

Kita tau biasanya, ketupat disantap bersama lauk berbahan santan, seperti opor, atau rendang,ada yang dengan udang, sate ayam, rajungan, ikan pindang layang, panggang tengiri, tongkol, bagong, telur dan lain-lain,

Tradisi menikmati ketupat ini telah menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia, dan memiliki peran penting dalam perayaan Idul Fitri, Selepas sholat Ied dan dilanjut bersalam-salaman, hidangan istimewanya dimeja makan adalah ketupat.

Ketupat tak hanya rasanya yang khas dan tampilannya yang unik, ketupat ternyata memiliki kisah sejarah yang penuh makna, Kuliner Lebaran ini juga sarat akan filosofi.

Mulai dari cara pembuatannya, hingga bahan-bahan yang dipakai pun menginterpretasikan simbol tertentu.

Nah, berikut ini uraian unik dari ketupat itu, di antaranya :
1. Pertama kali diperkenalkan pada abad ke-15
Ketupat,
Ketupat biasanya diisi dengan nasi, ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada abad ke 15-16 pada masa syiar Islamnya di Demak, Jawa Tengah.

Sunan Kalijaga juga mengenalkan tradisi Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Ketupat menjadi sajian utama dari kedua momen istimewa tersebut.

Baca Juga  Meriahkan Hari Santri Nasional, DPW Partai NasDem Jatim Siapkan Jutaan Hadiah

2.Dalam sebuah artikel ilmiah berjudul Ketupat as traditional food of Indonesian culture pada tahun 2018 disebutkan, seorang antropolog Indonesia menafsirkan ketupat sebagai salah satu simbol solidaritas sosial atau hubungan timbal balik (memberi dan menerima).

Sebab, ketupat yang sudah selesai dimasak biasanya akan dibagikan ke tetangga, keluarga, atau saudara. Perilaku memberi ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara satu orang dengan lainnya.

3. Ketupat telah menyebar ke berbagai negara,ketupat tak hanya menyebar di Pulau Jawa dan seluruh Indonesia. Tapi, juga sampai ke negara lain di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei.

Hal ini disebabkan karena penyebaran agama Islam yang juga ikut membawa tradisi budaya, yakni menyajikan ketupat saat perayaan Idul Fitri.

4. Arti tiap elemen
ketupat,
Bahan utama ketupat adalah nasi dan daun kelapa yang masih muda (janur), yang punya makna spesial. Nasi dianggap sebagai lambang nafsu, sedangkan janur merupakan singkatan dari jatining nur (cahaya sejati) dalam bahasa Jawa, yang berarti hati nurani.

Nasi yang dililit dengan janur memiliki arti; kalau manusia harus mampu menahan hawa nafsu dunia dengan hati nurani mereka. Selain itu, cara pembuatan ketupat juga punya filosofi tersendiri.

Baca Juga  Lestarikan Budaya Daerah, Kodim Solo Gelar Lomba Jemparingan Tingkat Nasional

Anyaman janur menunjukkan kesalahan manusia, lalu bentuk segiempat dari ketupat menyimbolkan kemenangan umat Muslim setelah menjalani puasa selama satu bulan.

Beberapa ketupat juga dibuat menggunakan santan sebagai pengganti air. Dalam bahasa Jawa, santan disebut sebagai santen, yang punya arti pangapunten atau permintaan maaf. Oleh karena itu, penggunaan santan ini juga menjadi simbol permintaan maaf.

5. Arti nama ketupat,
Ketupat punya banyak nama berbeda di berbagai daerah, dengan berbagai makna. Orang jawa menyebutnya sebagai ‘kupat’, yang memiliki arti kalau manusia tak diperbolehkan untuk ngupat -membicarakan hal buruk ke orang lain.

Selain itu, ketupat juga didefinisikan sebagai singkatan dari ‘ngaku lepat’, yang mengandung pesan kalau seseorang harus meminta maaf saat mereka melakukan kesalahan. Ketupat digunakan pula sebagai simbol pengakuan pada Tuhan dan sesama manusia, inilah hebatnya Sunan Kalijaga kala itu dalam memberikan doktrin dan syiar islam pada masyarakat lewat budaya yang diciptakanya yaitu ketupat, yang hingga kini masih kita warisi bersama dengan selalu berharap barokahnya.

Demikian kata Gus Zakky, pria yang juga ketua pusat BPAN-RI(Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) ini dalam mengakhiri pembicaraanya,

(MM/Kiki).

“Selamat hari raya idul fitri,mohon maaf lahir dan bathin”.

Berita Terkait

Grand Final Raka Raki Jatim 2024, Pj Gubernur Adhy Dorong Promosi Wisata Digital Lebih Gencar
Disparbudpora Bondowoso Peringati Hari Batik dan Kopi Internasional
Hari Batik Nasional 2024, Khofifah Dorong Masyarakat untuk Bangga Berbatik
Pemkab Pasuruan Wajibkan Batik Nasional 1-4 Oktober
Pembukaan Ceremoni Festival Maulid 2024 Diwarnai Seni Budaya
Desa Setro Gresik Rayakan Sedekah Bumi dengan Jalan Sehat Berhadiah
Maulid Nabi dan Tasyakuran di Desa Pangreh Sidoarjo Meriah
RW 03 Lempongsari Semarang Gelar Pengajian Maulid Nabi
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 6 Oktober 2024 - 11:49 WIB

Grand Final Raka Raki Jatim 2024, Pj Gubernur Adhy Dorong Promosi Wisata Digital Lebih Gencar

Kamis, 3 Oktober 2024 - 10:51 WIB

Disparbudpora Bondowoso Peringati Hari Batik dan Kopi Internasional

Rabu, 2 Oktober 2024 - 08:57 WIB

Hari Batik Nasional 2024, Khofifah Dorong Masyarakat untuk Bangga Berbatik

Rabu, 2 Oktober 2024 - 07:34 WIB

Pemkab Pasuruan Wajibkan Batik Nasional 1-4 Oktober

Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:49 WIB

Pembukaan Ceremoni Festival Maulid 2024 Diwarnai Seni Budaya

Berita Terbaru

Gaya Hidup

Sound of Ijen Caldera Bondowoso Hadirkan D’Bagindas

Minggu, 6 Okt 2024 - 11:40 WIB

Calon Wakil Bupati Sidoarjo Hj Mimik saat senam minggu pagi (IST)

Politik - Pemerintahan

Ratusan Emak-Emak Antusias Sambut Warling Bu Mimik Cawabup Sidoarjo

Minggu, 6 Okt 2024 - 10:32 WIB