MAKKAH, RadarBangsa.co.id – Pada perayaan Hari Raya Idul Adha, Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mengajak seluruh umat Islam untuk meneladani Nabi Ibrahim AS dalam hal ketaqwaan kepada Allah SWT.
Menurut Khofifah, umat muslim harus belajar dari Nabi Ibrahim tentang ketaqwaan melalui keikhlasan dalam mengorbankan yang paling dicintai demi menjalankan perintah Allah dan meraih ridha-Nya.
“Nabi Ibrahim adalah seorang hamba yang patuh. Ia selalu mengutamakan perintah Allah dengan cara menaati-Nya. Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya, Ismail, meskipun Ismail adalah keturunan yang ia tunggu-tunggu selama puluhan tahun,” ujar Khofifah.
Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 ini menjelaskan bahwa Allah menurunkan perintah menyembelih Ismail melalui mimpi. Hal ini disebutkan dalam Alquran Surat Ash Shaffat ayat 102, di mana Allah berfirman:
“Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku sedang menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Khofifah menekankan bahwa keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menunjukkan derajat ketaqwaan yang sejati kepada Allah SWT.
“Ketika Nabi Ibrahim membaringkan Nabi Ismail dan bersiap menyembelihnya, Allah SWT menggantikan tubuh Nabi Ismail dengan seekor domba besar yang putih bersih dan tidak bercacat,” jelas Khofifah.
Hal itu sebagaimana dijelaskan di Alquran Surat Ash-Saffat:107 وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ Yang artinya ”Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kisah Nabi Ibrahim menyembelih anaknya Nabi Ismail inilah yang menjadi dasar ibadah kurban yang dilakukan pada Hari Raya Idul Adha yaitu 10 Dzulhijah dan hari tasyrik 11-13 Dzulhijah.
“Setiap kita adalah ‘Ibrahim’ dan dan setiap Ibrahim punya ‘Ismailnya’. Ismailmu mungkin berwujud harta, mungkin jabatan, juga jabatan. Ismail kita adalah sesuatu yang kita sayangi di dunia. Ikhlaskan Ismail kita dengan berkurban demi meraih ketaqwaan di hadapan Allah,” tegasnya.
Di siai lain, Khofifah menjelaskan bahwa berkurban di Hari Raya Idul Adha memiliki banyak keutamaan. Salah satu keutamaan berkurban adalah dapat menambah amal kebaikan untuk bekal kehidupan di akhirat. Dalam keutamaannya, Allah akan memberikan pahala yang berlipat-lipat bagi setiap umat Muslim yang menggunakan sebagian hartanya untuk berkuban.
Bahkan dalam riwayat hadit disebutkan bahwa setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan. Dan hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat sebagai saksi dengan tanduk, bulu, dan kukunya.
“Dan Ibadah kurban tidak hanya bermanfaat untuk orang yang berqurban tapi secara tidak langsung juga bisa membantu fakir miskin dari kelaparan. Daging yang dibagikan dapat menghubungkan rasa kasih sayang dan kepedulian antara fakir miskin dengan pemberi kurban. Yang mana ini akan meningkatkan tingkat kesalehan sosial kita,” tegasnya. Akhirnya dari Makkatul Mukarromah saya mengucapkan Selamat Idul Adha 1445 H.