SIDOARJO,RadarBangsa.co.id – Seorang pemulung yang setiap harinya mengaku mengais rezeki di tempat pembuangan sampah Perumahan Tanggulangin, Sidoarjo mengeluhkan penghasilannya menurun saat pandemi virus corona / Covid-19.
Subekhan (63) mengaku khawatir terpapar corona dari sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, namun apa daya urusan perut tak lagi membuat ia mundur.
Menggunakan masker wajah dari secarik jarik lusuh, yang tentunya tak layak untuk masker. Namun itu mampu menahan panas dan bau menyengat yang ditimbulkan dari sampah yang jadi sumber rejeki Subekhan.
“Saya ngak ngerti mas, sebenernya corona itu menularnya lewat apa, sedangkan saya sendiri bergelut dengan kuman yang berasal dari sampah yang setiap hari saya kumpulkan untuk menghidupi keluarga.
Kalau saya nggak mulung bisa jadi saya mati karena kelaparan bukan karena virus corona,” terang Subekhan. Seperti yang dilansir rri.co.id. Rabu, (06/5/2020).
Meski pekerjaan yang ia geluti seringkali dianggap sebelah mata, namun keadaan ekonomi keluarga memaksanya untuk menjadi pemulung. Setelah diberitahu mengenai corona, Subekhan menggelengkan kepala dan merasa khawatir akan kesehatan keluarganya.
Biasanya Rp 50.000 setiap sore yang dia bawa pulang dari hasil penjualan sampah yang bisa diaur ulang, tetapi sejak beberapa pekan terakhir Rp 15.000 sampai Rp 20.000. Itupun tidak mesti dari setiap hari Subekhan berkeliling dari Komplek perumahan ke perumahan lain.
Saat ditanya mengenai bantuan dari Pemerintah, dia mengakau belum mendapatkan dari pemerintahan desa.
“Hanya beberapa hari lalu ada sekelompok orang memberi saya nasi kotak menjelang buka puasa,” ungkap Subekhan. (Jf/Ari)