MALANG, RadarBangsa.co.id — Ribuan guru, siswa, dan orang tua memadati Taman Rekreasi Sengkaling, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Senin (17/11), dalam gelaran Jambore Raudhatul Athfal (RA) ke-2 Tahun 2025. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi penguatan kolaborasi para pendidik anak usia dini, bertepatan dengan Hari Lahir ke-23 Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA).
Mengangkat tema “Sehat Bersama, Berkarya dengan Cinta Merajut Ukhuwah dalam Jalinan Kebersamaan”, agenda ini diikuti sekitar 2.400 guru RA, 2.500 siswa, dan 2.500 wali murid. Selain memperingati Harlah IGRA, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Hari Guru, Hari Amal Bakti (HAB) ke-80 Kementerian Agama, serta Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1265. Kombinasi agenda tersebut menjadikan Jambore RA sebagai ruang perayaan yang sarat pesan kebersamaan dan penguatan komitmen moral dalam pengabdian.
Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., bersama Bunda PAUD Kabupaten Malang, Hj. Anis Zaida Sanusi, hadir membuka kegiatan. Hadir pula Kepala Kemenag Kabupaten Malang, Kabid PAUD Dinas Pendidikan, Camat Dau, Forkopimcam, serta jajaran Pengurus IGRA Kabupaten Malang.
Dalam sambutannya, Bupati Sanusi menyampaikan apresiasi kepada IGRA atas kontribusinya dalam pembangunan pendidikan anak usia dini.
“Mudah-mudahan Jambore ini menjadi momentum strategis bagi keluarga besar IGRA Kabupaten Malang agar semakin bersemangat dalam mengabdi dan berkarya untuk memajukan pendidikan,” ujarnya.
Sanusi menekankan bahwa peran IGRA semakin relevan dalam menghadapi dinamika pendidikan modern. Para guru RA, menurutnya, memiliki tanggung jawab membentuk pondasi karakter sejak dini melalui pembinaan jasmani, rohani, serta pengembangan potensi anak secara optimal dan terarah.
“Melalui serangkaian kegiatan Jambore ini, saya yakin keluarga besar IGRA akan bergerak dinamis dan semakin sukses mempersiapkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berdaya saing,” kata Sanusi. Ia juga mendoakan agar seluruh guru diberikan kemudahan dalam menjalankan tugas pengabdian.
Dalam momen Harlah ke-23 IGRA ini, Sanusi menyebut keberlanjutan organisasi tersebut sebagai bukti bahwa para guru RA tetap solid dan berkomitmen pada peningkatan mutu pendidikan Islam.
“Di balik hebatnya anak-anak, ada para insan mulia guru-guru Raudhatul Athfal yang dengan kesabaran dan ketulusan mendidik mereka setiap hari. Guru RA adalah pembangun fondasi pertama karakter bangsa,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Malang, lanjut Sanusi, akan terus memperkuat dukungan terhadap pendidikan anak usia dini karena investasi terbaik untuk masa depan bermula dari pendidikan karakter.
“Anak-anak RA harus dibimbing agar tumbuh menjadi generasi berakhlak mulia, cinta Al-Qur’an, cinta tanah air, kreatif, mandiri, dan siap menghadapi era digital dengan bijak,” ujarnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










