Jatim Dominasi OPSI 2025, Gubernur Khofifah Tegaskan Keberhasilan Ekosistem Riset Pelajar

- Redaksi

Selasa, 18 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Provinsi Jawa Timur kembali menegaskan dominasi dalam Olimpiade Penelitian Siswa Nasional (OPSI) 2025. Dalam kompetisi riset pelajar tingkat nasional yang digelar Kemendikdasmen pada 10–16 November 2025, kontingen Jatim tampil luar biasa dan berhasil merebut gelar Juara Umum. Kemenangan ini sekaligus memperpanjang prestasi serupa yang diraih tahun sebelumnya.

Pada OPSI tahun ini, Jatim memborong 21 penghargaan, terdiri dari enam medali emas, sembilan medali perak, lima medali perunggu, serta satu penghargaan khusus budaya lokal. Capaian tersebut menempatkan Jatim jauh di depan provinsi lain. Jawa Tengah berada di posisi kedua dengan empat medali emas dan enam perunggu, disusul D.I Yogyakarta dengan dua emas, tiga perak, dan tiga perunggu. Sementara DKI Jakarta menempati urutan keempat.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa syukur dan bangga atas hasil tersebut. Ia menilai prestasi ini bukan sekadar kemenangan kompetitif, melainkan bukti bahwa ekosistem penelitian di sekolah-sekolah Jawa Timur berkembang semakin kuat dan konsisten.

“Alhamdulillah, siswa-siswi kita kembali menorehkan prestasi membanggakan. Jawa Timur berhasil meraih Juara Umum OPSI Nasional 2025. Tentu ini berkat kerja keras dan semangat seluruh siswa serta para guru dan mentor yang mendampingi,” ujar Khofifah.

Menurut Khofifah, kualitas riset pelajar Jatim tidak hanya terlihat dari jumlah medali, tetapi juga dari keberagaman temuan dan pendekatan ilmiah yang dihasilkan para peserta. Ia menekankan bahwa penelitian tidak berhenti di panggung penghargaan dan harus berlanjut menjadi kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Hasil penelitian para siswa ini harapannya dapat memberikan manfaat yang lebih luas. Jika anak-anak kita di jenjang SMP dan SMA sudah mampu menghasilkan inovasi yang bernilai, tentu ini menjadi potensi besar untuk penelitian yang lebih berkelanjutan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa OPSI merupakan ajang strategis dalam membentuk karakter ilmiah generasi muda. Kompetisi ini diyakini mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analisis, kolaborasi, sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial terhadap isu-isu yang dihadapi bangsa.

“OPSI meningkatkan rasa tanggung jawab, kemampuan berpikir kritis, kemampuan analisis, kerja sama dalam kelompok, meningkatkan rasa percaya diri dan kepedulian sosial. Karenanya ajang ini sangat kompetitif sekaligus strategis bagi perkembangan siswa,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menambahkan bahwa mempertahankan gelar Juara Umum bukan hal yang mudah. Menurutnya, kompetitor dari berbagai provinsi hadir dengan persiapan yang kuat.

“Tentu kita berterima kasih atas kerja keras semua pihak, baik dari jenjang SMP maupun SMA. Kita bersyukur dapat mempertahankan gelar Juara Umum ini. Mudah-mudahan prestasi ini terus menjadi pemecut semangat para siswa untuk menyuburkan penelitian yang bisa memberikan solusi bagi masyarakat luas,” katanya.

Aries mengingatkan bahwa kemenangan tahun ini menjadi catatan penting karena Jatim berhasil mempertahankan gelar juara umum yang sebelumnya juga diraih pada 2024. Tahun lalu, Jatim meraih 23 medali dengan rincian lima emas, tujuh perak, dan dua belas perunggu. Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak lepas dari pembinaan ekstensif melalui kegiatan Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang berkembang masif di sekolah-sekolah.

Ia menjelaskan bahwa KIR telah menjadi ekosistem yang memungkinkan siswa menghasilkan penelitian secara berkelanjutan. Setiap tahun, sekolah-sekolah di Jawa Timur melahirkan puluhan karya inovatif yang dipersiapkan dengan bimbingan intensif dari guru dan mentor.

“Kompetitor pasti menyiapkan kompetensi terbaiknya. Namun kami yakin pembinaan yang dilakukan sekolah, guru, dan para pembimbing telah memberikan pondasi kuat bagi siswa,” tambahnya.

OPSI 2025 mempertandingkan tiga cabang keilmuan: Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan; Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan, dan Budaya; serta Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa. Dalam seluruh kategori tersebut, kontingen Jatim berhasil menempatkan wakilnya pada posisi unggulan.

Untuk medali emas, kategori Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan diraih SMPN 1 Sedati. Kategori Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan, dan Budaya dibawa pulang MTsN 1 Kota Malang. Sementara kategori Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa didominasi oleh SMP Al Falah Darussalam, SMPN 1 Surabaya, SMKN 1 Tapen, dan MAN 2 Kota Malang.

Pada medali perak, peserta dari SMP Progresif Bumi Sholawat, MTsN 1 Malang, dan SMP Brawijaya Smart School meraih penghargaan pada kategori ilmu alam. Di bidang sosial dan budaya, penghargaan diraih SMPN 1 Tempeh, MAN 1 Jombang, SMAN 1 Glagah, dan MAN 2 Mojokerto. Sedangkan kategori teknik dan rekayasa ditempati MAN 1 Kota Malang dan MAN 2 Kota Malang.

Untuk medali perunggu, penghargaan diraih SMPN 1 Kediri, SMP Sains Tebuireng, SMPN 6 Surabaya, MTsN 1 Tulungagung, dan MTsN 1 Blitar. Selain itu, MTsN 1 Blitar juga meraih Penghargaan Khusus Budaya Lokal, memperkaya prestasi kontingen Jatim di tahun ini.

Rangkaian prestasi OPSI 2025 semakin menegaskan posisi Jawa Timur sebagai pusat tumbuhnya inovasi pelajar di Indonesia. Dengan pembinaan yang konsisten, dukungan pemerintah daerah, dan budaya penelitian yang mengakar di sekolah-sekolah, Jatim kembali membuktikan diri sebagai provinsi dengan ekosistem riset pelajar yang paling dinamis.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Bupati Pasuruan Buka Suara Soal Guru Viral Mengeluh Jarak Sekolah
83 Siswa SD Bustanul Huda Terima PIP, Anggota DPD RI Lia Istifhama Singgung MBG
Jambore RA 2025 di Malang Gaungkan Soliditas Guru Usia Dini
Mahasiswa USM Sosialisasikan Perizinan UMKM ke Warga Semarang
Khofifah Dorong Adopsi Model Pendidikan Singapura di Jatim
Pasuruan Perkuat Sekolah Rakyat, Lahan Bangunan Permanen Disiapkan
Revitalisasi Sekolah 2026, Malang Siap Jadi Terdepan
Khofifah Dorong Internasionalisasi Kurikulum Jatim Melalui Program Kolaboratif Dengan Singapura

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 08:06 WIB

Bupati Pasuruan Buka Suara Soal Guru Viral Mengeluh Jarak Sekolah

Selasa, 18 November 2025 - 22:46 WIB

83 Siswa SD Bustanul Huda Terima PIP, Anggota DPD RI Lia Istifhama Singgung MBG

Selasa, 18 November 2025 - 10:27 WIB

Jatim Dominasi OPSI 2025, Gubernur Khofifah Tegaskan Keberhasilan Ekosistem Riset Pelajar

Selasa, 18 November 2025 - 09:39 WIB

Jambore RA 2025 di Malang Gaungkan Soliditas Guru Usia Dini

Senin, 17 November 2025 - 18:47 WIB

Mahasiswa USM Sosialisasikan Perizinan UMKM ke Warga Semarang

Berita Terbaru

Petugas Disperinaker Bangkalan bersama organisasi pemuda mengikuti forum konsultasi publik terkait perluasan akses pelatihan kerja. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Disperinaker Bangkalan Gaspol Pemerataan Pelatihan Kerja

Rabu, 19 Nov 2025 - 10:10 WIB

Peresmian Rumah Apung di Pantai Bimo, Banyuwangi, yang digelar Lanal Banyuwangi dan dihadiri Bupati Ipuk Fiestiandani. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Pantai Bimo Muncul sebagai Destinasi Mancing Baru di Banyuwangi

Rabu, 19 Nov 2025 - 10:04 WIB

Politik - Pemerintahan

PLN Jaga Stabilitas Listrik Acara Nasional di Sumbawa

Rabu, 19 Nov 2025 - 09:56 WIB