JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Sehari sebelum dilantik sebagai Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Kraton Majapahit Jakarta yang berlokasi di Jalan Raya Mabes Hankam No. 45, Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (19/2/2025). Kunjungan ini bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan bentuk penghormatan terhadap sejarah besar Kerajaan Majapahit, yang pernah menjadi imperium terbesar di Asia Tenggara.
Setibanya di lokasi, Khofifah disambut oleh Jenderal (Purn) AM. Hendropriyono, sosok yang menggagas pembangunan Kraton Majapahit Jakarta. Sebagai tanda penghormatan, Hendropriyono mengenakan udeng atau ikat kepala khas Majapahit kepada Khofifah. Setelah prosesi penyambutan, ia diajak berkeliling untuk melihat berbagai replika yang menggambarkan kemegahan Kerajaan Majapahit di masa lampau.
Dalam kunjungan ini, Khofifah menyaksikan berbagai peninggalan budaya yang direkonstruksi dengan apik, seperti replika kereta kencana, seperangkat gamelan, patung Ratu Tribhuwana Tunggadewi, patung Raja Hayam Wuruk, patung Mahapatih Gajah Mada, serta replika mahkota dan keris Majapahit.
Kraton Majapahit Jakarta dibangun di atas lahan seluas 5.500 meter persegi. Bangunan ini merupakan gambaran dari istana asli Kerajaan Majapahit yang dulu berdiri megah di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dengan luas mencapai 6 hektare.
Khofifah tampak terkesan dengan keberadaan Kraton Majapahit Jakarta yang mampu merepresentasikan kebesaran Majapahit. Menurutnya, tempat ini dapat menjadi sumber inspirasi dalam membangun Jawa Timur sebagai gerbang baru Nusantara.
“Kraton Majapahit Jakarta yang digagas Bapak Hendropriyono ini mampu merekonstruksi kebesaran Kerajaan Majapahit. Ini dapat memantik semangat dan merefleksikan kejayaan Majapahit di masa lampau,” ujarnya.
Sebagai gubernur terpilih, Khofifah melihat kebesaran Majapahit sebagai inspirasi untuk membangun Jawa Timur yang lebih maju.
“Majapahit berasal dari Jawa Timur. Harapan saya, kebesarannya dapat direfleksikan dalam pembangunan daerah, dimulai dari Jawa Timur,” jelasnya.
Ia juga menilai bahwa kunjungannya ke Kraton Majapahit Jakarta sehari sebelum pelantikan bukanlah suatu kebetulan. Menurutnya, ada nilai sejarah dan semangat kebesaran yang dapat dijadikan pedoman dalam kepemimpinannya.
“Saya bersyukur mendapatkan kesempatan luar biasa untuk mengunjungi Kraton Majapahit Jakarta sehari sebelum dilantik. Ini momentum yang sangat berarti,” tambahnya.
Di dalam Balairung Gajah Mada, Khofifah juga membaca kutipan dari Sumpah Amukti Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada. Sumpah tersebut mencerminkan tekad besar untuk menyatukan Nusantara.
Ia menegaskan bahwa semangat tersebut harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi penerus.
“Ini harus menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu memiliki semangat menjaga persatuan dan kesatuan NKRI,” tegasnya.
Selain menghadirkan berbagai replika peninggalan Majapahit, Kraton Majapahit Jakarta juga memiliki Pohon Maja Pahit dan Patung Pangeran Jaya Samudera, cucu kelima Raja Brawijaya yang kemudian masuk Islam dan bergelar Sultan Suriansyah.
Bangunan ini juga dilengkapi dengan Pendopo Hayam Wuruk dan Balairung Gajah Mada, yang dapat digunakan untuk berbagai acara istimewa. Salah satu daya tarik lainnya adalah Taman Madakaripura, yang merupakan replika dari Air Terjun Madakaripura di Probolinggo, tempat pertapaan terakhir Mahapatih Gajah Mada.
Dengan mengunjungi Kraton Majapahit Jakarta, Khofifah ingin membawa semangat kebesaran Majapahit dalam kepemimpinannya. Ia berharap, nilai-nilai luhur dari kerajaan ini dapat dijadikan inspirasi dalam membangun Jawa Timur yang lebih maju serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin