SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Dalam sebuah upacara yang penuh kehangatan dan haru, Jabatan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jawa Tengah resmi berganti tangan. Acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kabiddokkes tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi di ruang kerjanya pada hari Selasa, (20/2/2024) pagi.
Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, DFM, Sp.F, yang sebelumnya menjabat Kabiddokkes Polda Jateng, dengan penuh pengabdian menyerahkan jabatannya kepada Kombes Pol drg. Agustinus M.H.T. Pergantian ini dilaksanakan berdasarkan Skep Kapolri Nomor : Kep/120/I/2024 dan Kep/171/I/2024 tanggal 23 Januari 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri.
Dalam sambutannya, Kapolda Irjen Ahmad Luthfi menyatakan bahwa mutasi jabatan merupakan suatu penyegaran bagi organisasi. “Diharapkan hadirnya drg. Agustinus M.H.T sebagai pejabat baru dapat membawa penyegaran dan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi anggota Polda Jateng dan masyarakat,” ujarnya.
Kapolda juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kinerja yang telah ditunjukkan oleh Kombes Dr dr Sumy Hastry selama menjabat Kabiddokkes di Polda Jawa Tengah. “Semoga amanah jabatan di tempat tugas yang baru membawa keberkahan dalam karier dinas,” tambahnya.
Kombes Dr dr Hastry, seorang Polwan bergelar Doktor ahli Forensik pertama di Asia, dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dengan perlindungan perempuan dan anak, terutama korban kekerasan seksual. Selama menjabat, ia telah menangani berbagai kasus besar baik di Indonesia maupun Internasional, seperti kejadian Pesawat MH17, kasus Bom Bali 1 dan 2, Kasus Pembunuhan di Subang, serta Kasus Pembunuhan berantai Dukun Slamet di Banjarnegara.
Sementara itu, Kombes drg Agustinus telah memiliki pengalaman yang luas, termasuk pernah menjabat sebagai Kabbiddokkes di Polda Papua dan Polda Sumut. Di bidang odontologi, ia turut berperan dalam pengungkapan identitas korban kecelakaan pesawat dengan menggunakan data rekaman atau catatan gigi yang ditemukan pada korban.
Beberapa kasus besar yang pernah ditanganinya antara lain identifikasi korban kecelakaan Lion Air JT610 di lepas pantai Karawang pada 2018, pesawat perintis Twin Otter di Papua tahun 2019, serta jatuhnya Heli MI-17 di Pegunungan Bintan, Papua pada 2020.