LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Insiden ambruknya bangunan pondok pesantren di Kabupaten Sidoarjo pada Senin (29/9/2025) sore, jajaran Polsek Tikung, Polres Lamongan, segera mengambil langkah antisipatif. Kapolsek Tikung AKP Anang Purwo Widodo, S.H., menjadwalkan kunjungan ke sejumlah pondok pesantren di wilayah Kecamatan Tikung untuk memberikan imbauan langsung terkait keamanan dan kelayakan bangunan.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dini agar kejadian serupa tidak menimpa pesantren di Lamongan, sekaligus memastikan para santri dapat belajar dan beraktivitas dalam lingkungan yang aman.
“Kami belajar dari kejadian di Sidoarjo. Itu menjadi pelajaran penting bagi kita semua agar lebih memperhatikan kondisi bangunan di pondok. Keselamatan santri harus menjadi prioritas utama,” ujar Kapolsek Tikung AKP Anang Purwo Widodo saat dikonfirmasi RadarBangsa.co.id, Rabu (15/10/2025).
Dalam waktu dekat, Kapolsek bersama jajaran akan melakukan kunjungan dan pendataan ke sejumlah ponpes di wilayahnya. Di antaranya Ponpes Al-Ma’ruf Desa Guminingrejo yang memiliki sekitar 100 santri, Ponpes Al-Musa’adah Desa Takeranklating, Ponpes Al-Istiqomah, Ponpes Al-Futuh dan Assalafi Al-Fitrah di Desa Bakalanpule, Ponpes Ulil Albab SMK Islam, serta Ponpes Al-Muttaqin.
Menurut Kapolsek, pihaknya akan memberikan sosialisasi dan imbauan agar setiap pengelola pesantren melakukan pemeriksaan rutin terhadap struktur bangunan, terutama di area asrama dan ruang belajar.
“Pondok pesantren adalah tempat menuntut ilmu dan tinggalnya para santri. Karena itu, perlu dipastikan kondisi bangunannya layak dan aman. Jangan sampai menunggu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Selain fokus pada aspek fisik bangunan, AKP Anang juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan pengurus dalam menghadapi situasi darurat. Ia menyarankan agar setiap pesantren memiliki jalur evakuasi yang jelas dan rencana penanganan cepat bila terjadi bencana.
Kapolsek menegaskan bahwa kegiatan kunjungan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari kepedulian kepolisian terhadap keselamatan warga, terutama di lingkungan pendidikan berbasis agama.
“Kami ingin memastikan para pengasuh dan santri merasa aman. Polisi tidak hanya hadir ketika ada kejadian, tapi juga ketika masyarakat membutuhkan pendampingan untuk mencegah masalah,” jelasnya.
Ia juga berharap langkah preventif ini dapat menjadi contoh bagi kecamatan lain di Lamongan agar turut memperhatikan aspek keselamatan bangunan di lembaga pendidikan masing-masing.
“Harapan kami, semua pihak mau berkolaborasi. Jika pondok kuat dan aman, maka para santri bisa belajar dengan tenang. Inilah bagian dari menjaga masa depan bangsa,” tutup AKP Anang Purwo Widodo.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin