Ketua Dewan Pers : Wartawan Tak Boleh Meminta, Tapi Jauh Lebih Jelek Orang yang tak Memberi

- Redaksi

Senin, 10 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh. (doc. Humas HPN)

Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh. (doc. Humas HPN)

BANJARMASIN, RadarBangsa.co.id – Wartawan jangan hanya mengandalkan kebenaran, tapi juga dikombinasikan dengan kebaikan. Demikian pesan Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh dalam Silaturahmi sekaligus puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Mahligai Pancasila, kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Banjarmasin, Prov. Kalsel.

”Yang masih punya buku nikah, dicover seperti ini ada tulisan arabnya cuma satu, yang lain tidak ada. Kalau perlu ditelepon ke rumah sekarang, di balik sampulnya, tertulis wa asyiruhunna bil ma’ruf, yanf artinya pergaulilah istrimu dengan baik, bukan dengan benar,” kata Nuh sembari memberi contoh dengan sebuah buku.

“Artinya pada kondisi itu, etika itu bisa mengalahkan logika,” ucapnya. Minggu, (09/2/2020).

Demikian pula dalam etika politik, pentingnya menjaga kesantunan di arena publik. Nuh lantas mencontohkan di bidang keagamaan.

“Abu Bakar Ash-Shiddiq, diminta Rasulullah menjadi imam salat, ini perkara baik mestinya perintah Rasulullah harus dijalankan. Karena Abu Bakar tahu ada etika,” tidak Rasulullah, sepanjang ada engkau, engkaulah menjadi imam,” Nuh menceritakan.

Etika itu menjadi penting tanpa harus mengorbankan kebenaran. “Seringkali wartawan terjebak mengandalkan kebenaran padahal kebenaran ada masanya, etika jauh lebih penting,” lugas Nuh.

Lebih lanjut Nuh mengulas hasil resume dari Konvensi Nasional Media Massa yang digelar kemarin di Hotel Ratan Inn, Banjarmasin.

“Kita sepakat NKRI adalah final, demokrasi salah satu pilar yang dipakai di dalam NKRI. Media pers salah satu pilar demokrasi.
Membangun dunia pers sama dengan membangun demokrasi, membangun demokrasi sama dengan membangun negeri yang kita cintai. Kaidahnya jelas, sesuatu yang wajib hanya bisa sempurna karena sesuatu,” terang Nuh.

Oleh karena itu, masih kata Nuh, memperjuangkan hak-hak, termasuk membangun ekosistem yang kondusif agar dunia media bisa tumbuh berkembang pada tekadnya bagian dari tugas negara.

“Tapi disayangkan terkadang tugas negara ini dialihkan kepada dunia pers secara mandiri. Kita tidak meminta kepada siapapun karena maqom tertinggi adalah memberi, turun lagi meminta,” imbuhnya.

Nuh menegaskan, dunia pers tidak boleh meminta-minta, tapi ketika ada komponen bangsa yang tidak memberi itu jauh lebih jelek.

“Kita menjaga marwah kita, kita nggak ingin dunia pers begini-begini, kalau ada orang lain punya tugas tidak memberi itu tidak mulia dari dunia pers itu sendiri,” ucap Nuh.

Nuh mengatakan, dunia pers punya ideologi yaitu good journalizm. Setidaknya ada tiga hal supaya bisa good jurnalisme. Pertama, kompetensi dari wartawan.

“Hayo cepat dilakukan upgrading kompetensi secara berkelanjutan, tapi tidak punya uang, tidak perlu meminta. Orang lain kalau ingin menjadi mulia tanpa diminta akan memberi agar dia bisa mengulas berita-berita yang deskripsi, tapi mampu memberikan pikiran-pikiran cerdasnya,” ujar Nuh disambut tepuk tangan para insan pers yang memenuhi ruang Mahligai Pancasila.

Kedua, lanjut Nuh, meskipun para wartawan sudah sangat top kompetensinya, tapi dalam melaksanakan tugas tidak merasa nyaman dan aman, diwarnai intimidasi kekerasan.

“Saya bilang itu tidak bisa menghasilkan good journalizm. Dari situlah perlindungan wartawan di dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik mutlak harus dipenuhi,” tandasnya.

Berikutnya setelah keamanan maka yan ketiga menyangkut kesejahteraan. Wartawan sudah top dalam meliput dan diberi keleluasan kalau kesejahteraan tidak dipenuhi akan mempersulit tugas-tugas jurnalistiknya.

“Tiga hal itulah yang harus terus menerus dibangun, itu bisa terjadi kalau ekosistem, termasuk perusahaan tumbuh dengan baik,” tukas Nuh.

Sementara itu dalam sambutannya, Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari menegaskan, jangan pernah meragukan bahwa pers tidak pernah berpikir untuk bangsanya.

“Pers selalu berpikir buat bangsanya, tidak berhenti berjuang untuk bangsanya. Setelah era diskrupsi ini kita selalu penuh perjuangan, memang harus berjuang dan itu adalah pilihan kita,” tebar Atal. (Ari)

Berita Terkait

Pasuruan Tambah 17 PKBM Baru untuk Dorong Warga Kembali ke Bangku Sekolah
Pasuruan Dinobatkan Jadi Pelopor Keselamatan Perlintasan KA di Jawa Timur
Khofifah Pimpin Pembaretan 1.346 Taruna SMA se-Jatim, Siapkan Pemimpin Tangguh Indonesia Emas 2045
Lamongan Tancap Gas Bangun TPST Dadapan, Target Olah 50 Ton Sampah per Hari
Guru Viral Pak Ribut asal Lumajang Bertemu Senator Anggota DPD RI Lia Istifhama, Obrolan Serius Berujung Tawa
Bupati Kendal Sebut Kolaborasi Jaga Pesisir Lewat Program “Mageri Segoro”
DPRD Pasuruan Kawal Aspirasi Warga Tolak Proyek Real Estate di Lereng Arjuno
Khofifah Sematkan Satyalancana ke 653 ASN: ‘Jatim Akan Naik Kelas Jadi Gerbang Baru Nusantara’
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 15:52 WIB

Pasuruan Tambah 17 PKBM Baru untuk Dorong Warga Kembali ke Bangku Sekolah

Rabu, 15 Oktober 2025 - 15:45 WIB

Pasuruan Dinobatkan Jadi Pelopor Keselamatan Perlintasan KA di Jawa Timur

Rabu, 15 Oktober 2025 - 14:32 WIB

Khofifah Pimpin Pembaretan 1.346 Taruna SMA se-Jatim, Siapkan Pemimpin Tangguh Indonesia Emas 2045

Rabu, 15 Oktober 2025 - 14:18 WIB

Lamongan Tancap Gas Bangun TPST Dadapan, Target Olah 50 Ton Sampah per Hari

Rabu, 15 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Guru Viral Pak Ribut asal Lumajang Bertemu Senator Anggota DPD RI Lia Istifhama, Obrolan Serius Berujung Tawa

Berita Terbaru

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menerima penghargaan dari Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) atas komitmen Pemkab Pasuruan dalam meningkatkan keselamatan perlintasan sebidang, Selasa (14/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Pasuruan Dinobatkan Jadi Pelopor Keselamatan Perlintasan KA di Jawa Timur

Rabu, 15 Okt 2025 - 15:45 WIB

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat membahas percepatan pembangunan TPST Dadapan di Jakarta, Selasa (14/10). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Lamongan Tancap Gas Bangun TPST Dadapan, Target Olah 50 Ton Sampah per Hari

Rabu, 15 Okt 2025 - 14:18 WIB