Ketua TPPKK Sidoarjo, Wisata Sido Resik Harus di Jaga Kebersihanya

Ketua
Neng Sasa tinjau kali Banjarkemantren , Jumat (1/12) di Sidoarjo (Foto: Radarbangsa)

SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Kabupaten Sidoarjo, Hj. Sa`adah Ahmad Muhdlor, beserta tim dewan juri Sido Resik (Sidoarjo Revitalisasi Fungsi Kali) 2023 mulai melakukan penjurian di 10 nominasi peserta Sido Resik. Salah satunya adalah Wisata Sido Resik Kali Cerung, Desa Kemantren, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.

Ning Sasha, sapaan akrab istri Bupati Sidoarjo, menyebut sejak sidak hingga penjurian sudah banyak perubahan yang luar biasa terlihat dari wisata Kali Cerung.

Bacaan Lainnya

“Sebelumnya, saat sidak masih banyak spot yang belum tertata rapi, namun saat ini wisata kali Cerung sudah benar-benar menonjolkan icon khasnya yaitu kembang bougenville,” ucapnya pada Jumat (1/12/2023).

Ning Sasha, wisata sido resik kali Cerung juga dilengkapi dengan spot foto dengan berbagai hiasan bunga cantik, Instagramable untuk berswafoto wisatawan, sentra UMKM serta wahana permainan air.

“Jadi, bagi warga Sidoarjo tak perlu jauh-jauh untuk datang ke kota sebelah jika hanya untuk sekedar berwisata atau berlibur dengan keluarga,”ungkapnya

Yang menarik lagi, lanjut dia, wisata sido resik di Kali Cerung bisa memanjakan wisatawan untuk menikmati suasana pedesaan yang asri dengan semilir angin yang sepoy-sepoy dengan keindahan lampu warna-warni serta beragam hiasan lampu lampu.

“Kalau Kali Sidoarjo sudah benar-benar di rawat dan di jaga serta disulap menjadi tempat wisata seperti ini tak dipungkiri akan terus menumbuhkan perekonomian warga sekitar,” katanya dengan senyum bergembira.

Ia juga berharap, untuk wisata kali Cerung di Kemantren ini, tidak hanya sekedar menjadi wisata saat perlombaan sido resik 2023 ini saja, namun akan terus menjadi tempat wisata yang berkelanjutan.

“Tetap di jaga kebersihannya, keindahan, serta dirawat dan pertahankan, semua bukan hanya berhenti saat sido resik selesai, namun jadikan tempat wisata yang berkelanjutan,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *