KOTA SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengadakan pertemuan dengan anggota keluarga besar Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PPGI) dan Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) Jawa Timur di Surabaya pada Minggu, (04/08). Pertemuan ini dihadiri oleh 40 pendeta dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengajak para pendeta dari PPGI dan PGLII untuk membangun kemitraan yang harmonis demi mencapai kedamaian dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. “Pertemuan ini penting untuk menciptakan kesepahaman bersama dan memastikan rekomendasi dapat disampaikan dengan jelas, sehingga terjalin mutual understanding,” ujar Khofifah.
Khofifah menekankan bahwa mutual understanding akan mempermudah pencarian solusi dan mengembangkan mutual trust serta mutual respect. Hal ini, menurutnya, akan menciptakan harmoni di antara semua pihak. Ia juga menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan yang harus diimbangi dengan keseimbangan dan saling mendukung untuk mewujudkan kemajuan pembangunan di Jawa Timur.
Menurut Khofifah, penting untuk menjadikan Jawa Timur sebagai pusat gravitasi, terutama mengingat bahwa sektor pendidikan dan kesehatan di provinsi ini sudah memenuhi standar internasional. “Ketika IKN berfungsi, de facto ibu kota negara adalah Jawa Timur. Ini adalah alasan mengapa saya sering menyampaikan pentingnya stabilitas di Jawa Timur,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya membangun kemitraan harmonis untuk menyelesaikan berbagai inisiatif yang telah dimulai selama lima tahun terakhir, termasuk mengatasi ketimpangan pembangunan antara wilayah utara dan selatan. “Percepatan pembangunan wilayah selatan perlu diperhatikan, tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga di tingkat nasional dan internasional,” tambah Khofifah.
Selama kepemimpinannya, Khofifah telah memprioritaskan pembangunan di wilayah selatan, salah satunya melalui inisiatif pembangunan kawasan Selingkar Wilis. Selain itu, ia juga mengungkapkan pencapaian penting dalam peningkatan kualitas SDM, termasuk pembukaan kampus King’s College London di KEK Singhasari Malang pada September 2024. Kampus ini akan menawarkan program studi dalam ekonomi digital dan masa depan digital.
Khofifah menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas SDM di Jawa Timur, mengingat sektor industri manufaktur provinsi ini telah mencapai 35 persen, melampaui target nasional. “Kita harus memastikan anak-anak Jawa Timur tidak hanya menjadi penonton dalam perkembangan industri,” tegasnya.
Di akhir pertemuan, Khofifah mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kondusivitas dan memajukan pembangunan di Jawa Timur. “Mari kita bergandengan tangan untuk memastikan kesejahteraan dan kemajuan Jawa Timur,” tutup Khofifah.