JOMBANG, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri Seminar dan Bedah Buku Biografi KH M Yusuf Hasyim: Kiai Militer Pengawal Ideologi NKRI Berbasis Pesantren yang diselenggarakan di Aula Lantai 3 Gedung KH M Yusuf Hasyim, Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (3/2/2025).
Seminar ini membahas secara mendalam sosok, peran, serta jejak perjuangan KH M Yusuf Hasyim dalam dunia militer, kiprahnya dalam menjaga Nahdlatul Ulama (NU), perjuangannya dalam mempertahankan kemerdekaan RI, hingga dedikasinya dalam mengawal NKRI berbasis pesantren.
KH M Yusuf Hasyim adalah seorang ulama dan tokoh NU yang berperan besar dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Ia merupakan putra dari KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU. Selain sebagai ulama, ia juga aktif di bidang kemiliteran dan dikenal sebagai sosok yang tegas dalam mempertahankan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah serta membangun hubungan erat antara pesantren dan negara.
Khofifah menekankan pentingnya buku biografi ini sebagai referensi bagi masyarakat.
“Buku ini sangat penting bagi kita semua. Banyak ulama yang memiliki peran besar dalam perjuangan bangsa, tetapi jejak mereka tidak terdokumentasikan dengan baik,” ujar Khofifah.
Ia menambahkan bahwa banyak ulama NU yang berperan dalam proses penyiapan dan mempertahankan kemerdekaan, namun perjuangan mereka tidak banyak tercatat dalam sejarah tertulis.
“Kalau tidak ada yang menuliskannya secara serius, maka kemungkinan besar jejak perjuangan mereka akan hilang. Kalaupun ada, validitasnya tidak sekuat ketika yang menulisnya adalah tim yang didampingi oleh keluarga,” tambahnya.
Khofifah pun menyampaikan apresiasinya kepada para penulis buku, Dr. H. Agus Irawan dan H. M. Mas’ud Adnan, atas usaha mereka dalam menulis biografi KH M Yusuf Hasyim.
“Buku ini ditulis dengan sangat teliti dan detail, termasuk bagaimana KH M Yusuf Hasyim membangun komunikasi antara ulama dan pesantren dengan TNI, ABRI, hingga TKR. Semua dijelaskan secara rinci dan luar biasa,” kata Khofifah.
Ia juga menyoroti peran KH M Yusuf Hasyim dalam membantu TNI Siliwangi mengamankan Pondok Pesantren Gontor dari ancaman PKI, sehingga pesantren tersebut tetap berkembang pesat hingga saat ini. Selain itu, KH M Yusuf Hasyim juga dikenal sebagai komandan pertama Barisan Ansor Serbaguna (Banser), yang menunjukkan perannya dalam membangun kedisiplinan dan semangat bela negara di kalangan santri.
Tidak hanya itu, KH M Yusuf Hasyim juga pernah bergabung dalam Lembaga Pertahanan Republik Indonesia (LPRI) dan hingga wafatnya berpangkat Letnan Satu (Lettu).
Khofifah menegaskan bahwa seminar ini merupakan bagian dari upaya pengajuan gelar Pahlawan Nasional bagi KH M Yusuf Hasyim.
“Sebenarnya banyak ulama dan kiai kita yang sudah memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Mereka tidak menginginkan gelar itu, tetapi perjuangan mereka seharusnya menjadi referensi bagi bangsa ini. Jika kita tidak berikhtiar, maka sejarah perjuangan mereka bisa saja terlupakan,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin