BOJONEGORO, RadarBangsa.co.id – Stadion Letjend Soedirman di Bojonegoro jadi saksi semangat koperasi yang kembali menyala. Di tengah sorak dan semangat para pelaku koperasi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir bersama Menteri Koperasi dan UKM RI, Budi Arie Setiadi, untuk merayakan puncak peringatan Hari Koperasi ke-78 tingkat provinsi pada Kamis (17/7).
Bagi Khofifah, perayaan ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Ia menegaskan, Hari Koperasi adalah momen penting untuk kembali meneguhkan peran koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan.
“Hari ini bukan hanya soal seremoni. Ini adalah saatnya kita semua pelaku koperasi di seluruh Jawa Timur memperkuat kembali komitmen pada gerakan koperasi,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Ia juga menyinggung kebijakan Presiden Prabowo Subianto mengenai pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) di tingkat desa dan kelurahan. Di Jawa Timur, respons terhadap kebijakan ini luar biasa: hingga kini telah terbentuk 8.494 KMP yang tersebar di 38 kabupaten/kota—jumlah terbanyak dan tercepat secara nasional.
“Kuncinya, kita semua harus bergerak cepat dan tepat. Amanat Presiden ini bukan main-main. KMP harus jadi motor penggerak keadilan, kemajuan, dan kemakmuran,” tegas Khofifah.
Dalam nada yang lebih santai namun penuh makna, ia juga menyampaikan terima kasih kepada para notaris dan jajaran Kemenkumham di Jawa Timur yang tetap bekerja meski di luar hari kerja. “Di sini tidak ada tanggal merah. Semua tanggal itu tanggal hitam kerja terus. Itu sebabnya status badan hukum koperasi bisa rampung 100 persen, dan paling cepat pula,” tambahnya sambil tersenyum.
Tak lupa, Khofifah menyampaikan apresiasi kepada para kepala daerah, kepala desa, lurah, dan seluruh pegiat koperasi yang turut hadir dan terus aktif membangun ekonomi rakyat.
Menariknya, Kabupaten Bojonegoro ditunjuk sebagai pilot project nasional untuk pengembangan koperasi. Bukan tanpa alas an daerah ini dinilai sukses mendorong koperasi berkembang hingga membentuk korporasi dan holding. Salah satu contoh sukses adalah Koperasi Kareb serta BMT NU Ngasem Group yang telah menerapkan skema holding koperasi dengan baik.
“Bojonegoro membuktikan bahwa koperasi bisa naik kelas dan mampu bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi yang solid dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin