SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Kompetisi keterampilan tingkat ASEAN, The 14th WorldSkills ASEAN Competition 2025, berlangsung di Manila, Filipina pada 26–28 Agustus. Ajang yang diikuti 258 talenta muda dari 10 negara dengan 32 bidang lomba ini menempatkan Malaysia sebagai juara umum, disusul Filipina di posisi kedua, dan Indonesia di peringkat ketiga.
Meski demikian, kontribusi Jawa Timur menjadi sorotan. Dari 27 delegasi SMK Indonesia, 11 di antaranya berasal dari Jawa Timur. Mereka sukses menyumbang 4 medali emas, 1 perak, 5 perunggu, serta 1 Medal of Excellence (MoE).
“Alhamdulillah, SMK Jatim mendominasi perolehan emas untuk kontingen Indonesia. Ini bukti bahwa pembinaan vokasi di Jatim bukan main-main,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (2/9).
Khofifah menegaskan, capaian ini meneguhkan posisi Jawa Timur sebagai pusat pembinaan pendidikan vokasi nasional. “Jatim sebagai Center of Gravity terus mendorong SMK menjadi pusat lahirnya generasi unggul. Prestasi ini membuktikan Jatim sebagai barometer pendidikan vokasi di Indonesia,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada guru, pembimbing, official, hingga orang tua siswa yang berperan mendukung delegasi.
“Terima kasih untuk semua pihak, terutama anak-anakku yang luar biasa. Capaian ini bukan hanya mengharumkan nama bangsa dan daerah, tapi juga bekal berharga untuk masa depan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa para delegasi sebelumnya mengikuti seleksi melalui ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) dan lomba dari Kementerian Ketenagakerjaan.
“Dari 38 kompetitor yang mewakili Indonesia, 27 berasal dari SMK dan 11 di antaranya dari Jatim. Jumlah ini yang terbanyak, sekaligus bukti kuatnya pembinaan vokasi di Jatim,” katanya.
Selain medali, Aries menyoroti pentingnya Medal of Excellence.
“Meski tidak mendapat emas, perak, atau perunggu, peserta dengan MoE tetap membuktikan kompetensinya setara standar global. Itu artinya, anak-anak kita benar-benar kompeten,” tambahnya.
Indonesia sendiri mengikuti 19 dari 32 bidang lomba, di antaranya teknologi otomotif, keamanan siber, industrial automation, mode, tata rambut, hingga IT software solutions for business. Aries optimistis capaian ini memperkuat daya saing lulusan vokasi di kancah internasional.
“Kita mungkin berada di peringkat tiga, tapi yang utama adalah kualitas talenta muda Indonesia sudah diakui. Mereka tidak hanya menunjukkan keterampilan teknis, tetapi juga ketekunan, inovasi, dan daya saing global,” ujarnya.
Dengan hasil ini, Jawa Timur tak hanya menyumbang medali terbanyak untuk Indonesia, tetapi juga semakin mengukuhkan diri sebagai motor pendidikan vokasi yang siap menghadapi tantangan industri nasional maupun internasional.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin