SURABAYA, RadarBangsa.co.id — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyematkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya (SLKS) kepada 653 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam upacara di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (14/10).
Acara ini merupakan lanjutan dari penyematan hari pertama, sebagai bentuk apresiasi negara atas pengabdian ASN yang telah bekerja selama 10, 20, hingga 30 tahun. Sebagian besar penerima berasal dari sektor kesehatan dan pendidikan, dua bidang yang dinilai paling strategis dalam menopang pembangunan daerah.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas loyalitas ASN yang telah menunjukkan kinerja tinggi dan profesional.
“Selamat dan terima kasih atas dedikasi Panjenengan semua. Karena kontribusi Panjenengan, Jawa Timur mampu menjadi provinsi terdepan di Indonesia,” ujar Khofifah.
Khofifah menegaskan bahwa keberhasilan Jawa Timur tidak hanya lahir dari kebijakan pemerintah, tetapi juga dari etos kerja ASN yang konsisten menjaga integritas dan pelayanan publik. Ia pun kembali menekankan pentingnya filosofi kerja “JATIM BISA” — Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif — sebagai arah baru pembangunan provinsi.
“Filosofi ini memastikan Jawa Timur menjadi penghubung antara Indonesia Barat dan Timur. Semangatnya, no one left behind,” tegasnya.
Khofifah juga menyinggung posisi strategis Jawa Timur sebagai simpul logistik nasional. Dari 39 jalur tol laut di Indonesia, 21 di antaranya berasal dari Jawa Timur, menghubungkan 21 provinsi lain.
“Lokomotif pembangunan yang kuat itu ada di sini, karena ada ASN seperti Panjenengan semua,” katanya.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan makna setiap unsur JATIM BISA. Berdaya berarti memiliki kapasitas luar biasa, inklusif membuka ruang dialog, sinergis menguatkan kolaborasi lintas sektor, dan adaptif mampu menyesuaikan diri dengan perubahan global tanpa kehilangan jati diri.
“Kita punya SDM hebat dan infrastruktur bagus. Tapi akhlak dan integritas tetap harus menjadi fondasi utama,” pesan Khofifah.
Khusus kepada tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, Khofifah meminta agar terus menguatkan sinergi dan adaptasi menghadapi era digital dan transformasi teknologi. Ia mencontohkan keberhasilan Jawa Timur dalam mencetak calon pemimpin masa depan melalui lima SMA Taruna unggulan yang kini dikenal di tingkat nasional.
“Kita menyiapkan generasi emas untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Guru-guru kita luar biasa, tapi kita harus terus berbenah,” ujarnya.
Untuk sektor kesehatan, Khofifah menegaskan pentingnya kolaborasi global.
“Percepatan dunia kedokteran luar biasa. Karena itu, kita harus terus improve dan adaptif terhadap teknologi,” tuturnya optimistis.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Khofifah mengajak seluruh ASN menjaga semangat “JATIM BISA” agar Jawa Timur terus naik kelas.
“Jatim akan naik kelas, dan naik kelasnya Jawa Timur adalah sebagai Gerbang Baru Nusantara,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin