SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gedung Graha Unesa Surabaya dipenuhi semangat baru pada Rabu, 16 Juli 2025. Ribuan calon aparatur sipil negara berkumpul, menyambut langsung penyerahan Surat Keputusan (SK) pengangkatan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sebanyak 4.172 orang resmi bergabung dalam keluarga besar Pemprov Jatim, terdiri dari 2.157 CPNS dan 2.015 PPPK.
“Ini bukan sekadar acara seremonial, ini momentum penting bagi perjalanan birokrasi kita. Yang kita lantik hari ini bukan hanya pegawai, tapi generasi baru pelayan masyarakat,” ujar Khofifah dalam sambutannya.
Jumlah formasi yang diangkat ini merupakan yang terbanyak secara nasional tahun ini, sebuah cermin dari besarnya kebutuhan sekaligus komitmen Pemprov Jatim dalam memperkuat struktur birokrasi yang adaptif.
Penyerahan SK tahun ini tidak berdiri sendiri. Di saat yang sama, Pemprov Jatim meluncurkan program Manajemen Talent DNA hasil kerja sama dengan ESQ Corporation. Program ini telah menjangkau 34.457 ASN dari berbagai level, yang seluruhnya mengikuti Tes Talent DNA untuk memetakan bakat dan potensi mereka secara individu.
“Kita ingin ASN yang tidak hanya bekerja, tapi juga tahu di mana kekuatan dirinya berada. Talent DNA membantu mewujudkan birokrasi yang lebih manusiawi dan terarah,” ucap Khofifah.
Founder ESQ Corporation, Ary Ginanjar Agustian, menyampaikan bahwa pendekatan ini membawa perubahan besar. “Dengan manajemen talenta yang berbasis data dan AI, Jawa Timur bisa menjadi pelopor. Peningkatan efektivitas ASN bisa mencapai 788 persen jika diterapkan dengan konsisten,” ungkap Ary.
Khofifah juga memperkenalkan budaya kerja baru bagi ASN Jatim yang dirangkum dalam tiga nilai utama: konsisten, inovatif, dan sinergi, atau disingkat KIS. Ia menegaskan bahwa nilai-nilai ini sangat penting untuk menjawab tuntutan reformasi birokrasi dan pelayanan publik di era pemerintahan Presiden Prabowo.
“Kecepatan dan responsivitas adalah tuntutan zaman. ASN tidak bisa hanya berjalan, mereka harus berlari bersama perubahan. KIS adalah bekal untuk itu,” kata Khofifah.
Sebagai provinsi dengan perekonomian terbesar kedua di Indonesia, Jawa Timur punya posisi strategis dalam pembangunan nasional. Konsistensi ASN di lapangan turut andil dalam keberhasilan berbagai program, termasuk misi dagang antarprovinsi yang rutin digelar.
“Kita berhasil mencatat transaksi Rp 1 triliun dalam misi dagang ke NTB dan Balikpapan. Itu bukan angka kecil, itu bukti dari sinergi dan kerja konkret,” jelas Khofifah.
Guna mendorong pengembangan diri ASN, Pemprov Jatim membuka berbagai peluang kerja sama dengan institusi internasional. Beberapa di antaranya adalah beasiswa kerja sama dengan Pemerintah Singapura dan program Digital Economy bersama King’s College London di Malang.
“Ini adalah bentuk dukungan nyata. Kami ingin ASN Jatim punya akses terhadap ilmu dan teknologi terbaru, tidak hanya di dalam negeri tapi juga secara global,” kata Khofifah.
Ia juga menyebut bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam menyambut target Indonesia 2045, di mana kontribusi industri manufaktur ditargetkan sebesar 30 persen terhadap PDB. Jatim sendiri, menurut Khofifah, sudah lebih dulu mencapai angka 35 persen di tahun 2024.
Lebih lanjut, Khofifah menekankan pentingnya pendekatan talenta dalam manajemen ASN. Talent DNA dinilai mampu menjadi fondasi kuat dalam membangun birokrasi yang berorientasi pada keunggulan individu.
“ASN yang mengenali kekuatannya sendiri akan lebih percaya diri dalam menjalankan tugas. Kita ingin membangun birokrasi yang tidak hanya disiplin, tapi juga penuh dedikasi dan keikhlasan,” tutur Khofifah.
Ary Ginanjar turut menggarisbawahi pentingnya pendekatan ini. “Jika kita tahu siapa orang yang tepat untuk posisi yang tepat, maka seluruh sistem bisa bergerak lebih cepat dan lebih tepat sasaran,” ujarnya.
Acara juga diisi dengan penandatanganan kick off Manajemen Talenta berbasis sistem merit oleh Gubernur Khofifah serta penandatanganan nota kesepahaman integrasi data antara BKD Provinsi Jatim dan Bank Jatim. Langkah ini ditujukan untuk memperkuat tata kelola kepegawaian berbasis data.
Kepala Kantor Regional II BKN Surabaya, A. Darmuji, menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh dalam bentuk data dan pendampingan teknis. “Dengan komitmen yang kuat dari Pemprov Jatim, kami optimistis seluruh kabupaten dan kota di Jatim akan bergerak ke arah yang sama,” katanya.
Di akhir acara, Gubernur Khofifah memberikan pesan hangat dan penuh makna kepada ribuan CPNS dan PPPK yang baru saja menerima SK.
“Selamat bertugas. Jadilah ASN yang membanggakan. Ingat, kalian bukan hanya CPNS untuk Jawa Timur, tapi kalian adalah CPNS untuk Indonesia,” tutupnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin