Mohon Doa dan Restu untuk Kembali Ikuti Pilgub Jatim
JEMBER, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri pengajian akbar dalam rangka memperingati Maulidurrosul sekaligus meresmikan Pondok Pesantren Nurul Huda Al Azizah Cahyaning Ati di Puger, Kabupaten Jember, pada Selasa (17/9/2024). Acara ini dihadiri oleh ribuan jamaah, khususnya dari Muslimat NU, di mana Khofifah mengajak semua yang hadir untuk memperbanyak sedekah, meneladani kebiasaan Nabi Muhammad SAW, Syech Abdul Qadir Jailani, dan para ulama.
Khofifah menegaskan bahwa sedekah membawa banyak manfaat, tidak hanya membantu sesama tetapi juga menjadi bekal di akhirat. Menurutnya, sedekah juga berperan penting dalam mengatasi kemiskinan ekstrem, bahkan mewujudkan tujuan “zero kemiskinan ekstrem.”
“Saya pernah berkunjung ke Baghdad, Irak, di mana makam Syech Abdul Qodir Al Jailani berada. Di sana, terdapat dapur umum yang sangat luas. Sejak Syech Abdul Qodir Al Jailani masih hidup, dapur tersebut telah menyediakan makanan bagi kaum dhuafa dan fuqara, pada pagi dan sore hari, hingga saat ini,” ujar Khofifah.
Tradisi sedekah yang dimulai oleh Syech Abdul Qodir Al Jailani ini telah berlangsung lebih dari 800 tahun. Di dapur umum tersebut, setiap orang menerima jatah tiga menu, yaitu nasi, sayur, dan lauk. Ini menunjukkan kepedulian Syech Abdul Qodir Al Jailani yang tidak ingin ada orang yang kelaparan.
Khofifah, yang juga Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, mendorong seluruh jamaah yang hadir, terutama Muslimat NU, untuk mencontoh kebiasaan baik ini dengan memperbanyak sedekah. Ia juga meminta agar Muslimat NU berkoordinasi dengan kepala desa untuk mengidentifikasi daerah yang mengalami kemiskinan ekstrem dan berbagi makanan dengan mereka yang membutuhkan.
“Sedekah tidak akan membuat kita miskin. Janji Allah, siapa yang bersedekah meskipun hanya sedikit, akan dilipatgandakan hingga 700 kebaikan,” jelasnya.
Khofifah juga bercerita tentang sebuah sinetron yang menggambarkan semangat sedekah. Dalam sinetron tersebut, seorang ibu dan anaknya membungkus seluruh harta mereka untuk dibagikan kepada masyarakat setelah mendengar bahwa kiamat akan tiba. Namun, tidak ada yang mau menerima sedekah karena mereka berpikir bahwa tidak ada gunanya menerima bantuan jika esok hari adalah kiamat.
“Inilah yang diajarkan oleh Syech Abdul Qodir Al Jailani, bahwa kita harus banyak bersedekah, tidak perlu menunggu kaya. Dengan bersedekah, justru kita akan menjadi kaya,” ujarnya.
Di akhir acara, Khofifah juga meminta restu dari seluruh jamaah Muslimat NU untuk maju kembali dalam Pilgub Jatim untuk periode kedua. Ia menegaskan komitmennya untuk melanjutkan “Nawa Bhakti Jilid Dua” demi membawa Jawa Timur ke arah yang lebih maju dan berprestasi.
“Dalem nyuwun doa agar diberi ridho dan kemenangan oleh Allah SWT dalam pencalonan Gubernur Jatim. Semoga Jember barokah, Jawa Timur barokah, dan Indonesia barokah,” tutup Khofifah.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin