Khofifah Tinjau Peternakan Sapi Perah Jatim, Siap Kurangi Impor Susu

- Redaksi

Rabu, 29 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Selasa (28/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Selasa (28/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya penguatan sistem pertanian dan peternakan terintegrasi (integrated farming) untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus menurunkan ketergantungan Indonesia terhadap impor susu.

Hal itu disampaikan Khofifah saat meninjau Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Selasa (28/10/2025). Koperasi ini menjadi salah satu pionir penerapan integrated farming dan no waste energy system di Jawa Timur.

Menurut Khofifah, sistem peternakan terpadu yang dijalankan KPSP Setia Kawan mampu membangun hilirisasi secara sistemik serta meningkatkan produktivitas sapi perah secara signifikan.

“Setelah menerapkan integrated farming dan mengganti bibit sapi perah dengan genetik unggul, produksi yang sebelumnya hanya 12–15 liter kini meningkat menjadi 20–25 liter per hari. Dengan capaian ini, kita optimistis dapat mengurangi impor susu, karena saat ini sekitar 65 persen kebutuhan nasional masih dipenuhi dari luar negeri,” ujar Khofifah.

Khofifah menambahkan, berdasarkan data BPS RI tahun 2025, Jawa Timur memproduksi 468.712 ton susu segar per tahun atau sekitar 58 persen dari total produksi nasional sebesar 808.352 ton. Jumlah ini tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi pasokan utama bagi industri pengolahan susu (IPS) di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

“Produksi susu dari Jawa Timur tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Jatim, tetapi juga menjadi pemasok utama industri susu di provinsi lain,” jelasnya.

Khofifah juga menyinggung potensi besar pasar domestik, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak sekolah. Ia mengusulkan agar program tersebut menggunakan susu pasteurisasi dari peternak lokal dalam kemasan besar berbahan kaca atau stainless steel untuk mengurangi limbah plastik.

“Dengan sistem itu, anak-anak bisa minum susu sesuai kebutuhan tanpa limbah kemasan, sekaligus memperkuat akses ke sentra produksi susu di daerah,” katanya.

Selain pasar nasional, Gubernur Khofifah menilai potensi ekspor susu organik ke Eropa juga terbuka lebar. Beberapa kelompok ternak di KPSP Setia Kawan telah menerapkan pemeliharaan sapi perah secara organik, termasuk pengembangan pakan yang sudah melalui asesmen Badan Standarisasi Pangan Organik.

“Mereka sudah menggunakan pakan organik dan sistem pemeliharaan berstandar internasional. Ini peluang besar agar produk susu kita bisa menembus pasar Eropa, sekaligus menaikkan kelas para peternak,” tutur Khofifah.

Ia juga menegaskan bahwa seluruh sapi perah di KPSP Setia Kawan dalam kondisi sehat dan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pemprov Jatim terus memperkuat pengawasan, vaksinasi, serta pemberian vitamin bagi sapi perah dan sapi potong.

“Kalau ada temuan PMK, saya minta pasar hewan ditutup sementara sampai semua ternak divaksin dan dinyatakan aman,” tegasnya.

Khofifah optimistis KPSP Setia Kawan Nongkojajar dapat menjadi rujukan nasional dalam pengembangan peternakan sapi perah berkelanjutan. Ia menilai keberhasilan sistem terintegrasi di Pasuruan dapat menginspirasi daerah lain untuk memperkuat rantai pasok susu segar dalam negeri.

“Dunia peternakan bisa belajar banyak dari Setia Kawan Nongkojajar. Pasarnya sangat besar, karena semua industri makanan dan minuman kini menuntut bahan baku yang sehat dan berkualitas,” pungkas Khofifah.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Bupati Kendal Jawab Pandangan Fraksi, Tegaskan Komitmen Wujudkan “Kendal Hebat” 2026
RSUD Dr Soetomo Kembangkan Layanan Medis Bergerak, Ini Kata Khofifah
Bupati Pasuruan Dukung Gerakan RA Membatik di Milad IGRA ke-23
TKD Jawa Timur Dipangkas Rp2,8 Triliun, Sekdaprov Ajukan Program Rp10 Triliun
TP PKK Blitar Dorong Keluarga Sehat Lewat Workshop
Pemkot Blitar Gelorakan Kemandirian Pemuda Lewat Pelatihan
Siswa Pandaan Pasuruan Termotivasi Kunjungan Khofifah Menjelang TKA Besok
Semangat Pemuda Asahan Menggema di Hari Sumpah Pemuda

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 22:08 WIB

Bupati Kendal Jawab Pandangan Fraksi, Tegaskan Komitmen Wujudkan “Kendal Hebat” 2026

Rabu, 29 Oktober 2025 - 18:19 WIB

RSUD Dr Soetomo Kembangkan Layanan Medis Bergerak, Ini Kata Khofifah

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:33 WIB

Bupati Pasuruan Dukung Gerakan RA Membatik di Milad IGRA ke-23

Rabu, 29 Oktober 2025 - 15:49 WIB

TKD Jawa Timur Dipangkas Rp2,8 Triliun, Sekdaprov Ajukan Program Rp10 Triliun

Rabu, 29 Oktober 2025 - 15:39 WIB

Khofifah Tinjau Peternakan Sapi Perah Jatim, Siap Kurangi Impor Susu

Berita Terbaru

Anak-anak RA di Kabupaten Pasuruan mewarnai kain bermotif “anak bebek” dalam kegiatan Gerakan Nasional RA Membatik di GOR Raci, Bangil, Rabu (29/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Pendidikan

Bupati Pasuruan Dukung Gerakan RA Membatik di Milad IGRA ke-23

Rabu, 29 Okt 2025 - 16:33 WIB