Kini Banyuwangi Tawarkan Sensasi Makan Sidat di Tepi Sungai Jernih

- Redaksi

Jumat, 27 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasar kuliner ini akan buka dua kali dalam sepekan

Pasar kuliner ini akan buka dua kali dalam sepekan

BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Destinasi wisata berbasis kuliner di Banyuwangi terus bertambah. Yang terbaru, Oling River Food yang terletak di sepanjang bantaran sungai Dam Limo, Desa Tegaldlimo, Kecamatan Tegaldlimo. Berkunjung ke tempat ini, wisatawan bisa menikmati aneka olahan ikan air tawar, khususnya ikan sidat.

Sensasi baru berwisata kuliner ditawarkan di Oling River Food. Wisatawan diajak menikmati aneka olahan sidat dengan bumbu masak tradisional di sebuah area dam (bendungan air) dengan air sungai yang mengalir jernih. Sidat biasa disebut Oling oleh warga setempat.

Banyuwangi sendiri dikenal sebagai daerah pengekspor sidat skala besar ke negara Jepang. Di Jepang, sidat biasa dikenal dengan Unagi.

“Warga Dam Limo mengajak wisatawan untuk merasakan sensasi menikmati Unagi dengan citarasa khas Indonesia di sebuah areal dam di pinggir sungai yang bersih. Kemarin Kamis (26 Desember 2019), destinasi itu mulai kami perkenalkan ke masyarakat,” kata Asisten Administrasi Umum, Guntur Priambodo, Jumat (27/12/2019).

Pasar kuliner ini akan buka dua kali dalam sepekan, yakni setiap Sabtu pukul 15.00 -21.00 WIB, dan Minggu pukul 09.00 – 16.00 WIB. Wisata kuliner ini berada di jalur menuju Taman Nasional Alas Purwo. Pelancong bisa mampir sebelum atau sesudah berkunjung ke Alas Purwo.

Aneka olahan ikan air tawar menjadi menu andalan menemani nasi putih maupun nasi jagung. Mulai dari wader goreng, botok wader, pelasan oling, hingga ungkepan oling.

“Di sini ada menu spesial, ungkepan oling yang sangat nikmat. Rasanya sungguh enak,” cetus Guntur yang juga merupakan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan .

Selain olahan sidat, kawasan kuliner ini juga menyediakan banyak olahan lainnya, seperti ayam pedas, ikan pari pedas, nasi pecel, sate kerang, dan rujak soto. Aneka jajanan tradisional juga ada, mulai dari cenil, lupis, putu ayu, hingga getuk. Berikut juga minumannya, seperti dawet dan es kelapa muda.

Guntur menjelaskan dipilihnya lokasi di bantaran sungai karena pihaknya ingin menjadikan sungai sebagai lokasi tujuan wisatawan. “Harapan kami, dengan menjadi jujugan wisatawan warga turut tergerak menjaga kebersihan sungai. mereka akan malu bila sungainya kotor dilihat banyak orang,” kata Guntur.

“Pedagang di sini juga kami larang produksi plastik. Mereka kami ajak untuk mulai peduli lingkungan. Misalnya mengganti piring dengan daun pisang, piring lidi, atau anyaman bambu untuk kemasan makan dan minum,” imbuhnya.

Secara terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan apresiasinya kepada warga yang telah bergotong royong membuka wisata kuliner yang mengangkat Sidat sebagai menu andalan.

“Ini adalah upaya cerdik bagaimana sinergitas antara warga dan pemkab memadukan manajemen sumberdaya air dengan ekonomi rakyat dengan membuka street food sidat,” kata Anas.

Selain menambah atraksi wisata di Banyuwangi, upaya yang dilakukan warga ini adalah ikhtiar memacu kemandirian ekonomi lokal.

“Ibu-ibu yang dulunya hanya sebatas memasak untuk keluarga, kini akhirnya berani buka usaha kuliner. Mereka akhirnya mendapat manfaat ekonomi dari usaha kuliner ini. Saya bangga dengan warga Banyuwangi yang terus berkreasi menumbuhkan destinasi wisata kuliner tematik di desanya masing-masing,” kata Anas.

Di Banyuwangi telah tumbuh sentra-sentra kuliner yang digerakkan oleh warga setempat. Seperti Arabian Street Food di Jalan Bangka, Lingkungan Lateng, Banyuwangi yang menyajikan berbagai kuliner timur tengah. Juga sentra kuliner di desa-desa yang digelar setiap Sabtu malam dan Minggu pagi.

Seperti Pasar Wit-Witan di Alasmalang, Singojuruh yang menyajikan makanan tradisional khas Banyuwangi. Juga ada Pasar Kuliner Desa Kemiren, Jajanan Malam Desa Olehsari, Kdcamatan Glagah. Juga ada Pasar Samar Wolu di Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi. (Rf/HR)

Berita Terkait

Pemkab Kendal Luncurkan Ruang Layanan Terpadu Perkasa Dorong Kolaborasi Pembangunan
Khofifah Buka PRJ Surabaya 2025, Momentum Kebangkitan Ekonomi Jawa Timur
Pemkab Pasuruan Kucurkan Rp 19 Miliar BLT Cukai, Sasar Buruh dan Warga Miskin Ekstrem
PKN II 2025 Ditutup, Khofifah Tekankan Pentingnya Inovasi ASN
Jadi Destinasi Wisata Halal Terbaik, NTB Sabet Dua Penghargaan IMTI 2025
Khofifah Tutup PKN II 2025, Ajak ASN Jadi Motor Ketahanan Pangan dan Ekonomi Desa
Kejaksaan Negeri Batu ,Menghadiri FGD Bersama Kajati dan Gubernur Jatim
Satu Pejabat Pingsan Saat Pelantikan di Lamongan, Pak Yes Tetap Lanjutkan Prosesi
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 08:59 WIB

Pemkab Kendal Luncurkan Ruang Layanan Terpadu Perkasa Dorong Kolaborasi Pembangunan

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 08:43 WIB

Khofifah Buka PRJ Surabaya 2025, Momentum Kebangkitan Ekonomi Jawa Timur

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 08:33 WIB

Pemkab Pasuruan Kucurkan Rp 19 Miliar BLT Cukai, Sasar Buruh dan Warga Miskin Ekstrem

Jumat, 10 Oktober 2025 - 18:47 WIB

PKN II 2025 Ditutup, Khofifah Tekankan Pentingnya Inovasi ASN

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:37 WIB

Jadi Destinasi Wisata Halal Terbaik, NTB Sabet Dua Penghargaan IMTI 2025

Berita Terbaru

Olahraga

Persik Kendal Nego Kontrak 25 Pemain, TC Dimulai 1 November

Sabtu, 11 Okt 2025 - 12:27 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau stan pameran PRJ Surabaya 2025 di Grand City Convention Center, Jumat (10/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Khofifah Buka PRJ Surabaya 2025, Momentum Kebangkitan Ekonomi Jawa Timur

Sabtu, 11 Okt 2025 - 08:43 WIB