SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Program pendidikan gratis berkualitas (TisTas) yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah berhasil memberikan akses pendidikan merata bagi siswa jenjang SMA dan SMK di seluruh Jawa Timur. Dalam lima tahun terakhir, Pemprov Jatim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,1 triliun untuk mendukung program ini, memastikan setiap siswa mendapatkan tanpa terbebani biaya SPP.
Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menegaskan bahwa program TisTas mulai dijalankan sejak tahun 2019 dan hingga saat ini terus berlanjut dengan sukses.
“Komitmen yang diwujudkan dalam lima tahun ini adalah bagaimana kita menyiapkan generasi unggul menyongsong Indonesia Emas 2045. Maka, penguatan SDM dilakukan di semua lini, terutama untuk jenjang SMA dan SMK negeri yang menjadi kewenangan kami,” ujar Adhy pada Sabtu (26/10).
Program TisTas hadir untuk memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh siswa di Jawa Timur untuk memperoleh pendidikan berkualitas tanpa biaya. Dengan dukungan penuh dari Pemprov Jatim, siswa tidak lagi dibebani uang SPP.
“Dengan program TisTas, semua bisa mengakses tanpa harus terbebani biaya SPP. Sehingga generasi Jawa Timur dapat menjadi generasi unggul dan hebat di Indonesia Emas,” imbuh Adhy.
Lebih lanjut, Adhy menjelaskan bahwa dukungan anggaran untuk pendidikan gratis ini disalurkan melalui Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP). Dana ini diberikan pada seluruh SMA, SMK, dan Sekolah Khusus Negeri di Jawa Timur, sedangkan untuk sekolah swasta bersifat subsidi. BPOPP bertujuan untuk mendanai biaya operasional sekolah, mengurangi beban biaya pendidikan, dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran di setiap sekolah.
Pada tahun 2019, anggaran BPOPP yang dialokasikan mencapai Rp 915,8 miliar, dan jumlah ini terus meningkat setiap tahun. Di tahun 2024, Pemprov Jatim mengalokasikan Rp 1,3 triliun untuk memastikan kelangsungan program TisTas. “Dengan adanya program ini, para siswa dan wali murid tidak akan terbebani uang SPP. Sekolah juga dapat mengelola kebutuhan operasional dengan memanfaatkan dana BPOPP secara tepat guna dan sasaran,” tegas Adhy.
Tak hanya anggaran BPOPP, Pemprov Jatim juga konsisten mengalokasikan anggaran pendidikan di atas 20 persen sesuai dengan amanat undang-undang. Adhy menegaskan bahwa tahun 2024, alokasi anggaran pendidikan di Jawa Timur bahkan mencapai 29,19 persen dari total anggaran daerah.
“Ini menjadi bukti komitmen kami untuk sektor pendidikan,” tegasnya lagi.
Sebagai provinsi dengan wilayah luas dan 38 kabupaten/kota, pemerataan akses pendidikan menjadi prioritas utama Pemprov Jatim. Adhy menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Jawa Timur melalui pendidikan.
“Kami akan terus memprioritaskan pemerataan akses pendidikan di seluruh kabupaten/kota sehingga setiap daerah dapat berkontribusi mencetak generasi muda yang cerdas dan berdaya saing tinggi. Ini tentunya didukung oleh infrastruktur, tenaga pendidik, dan fasilitas belajar yang memadai,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin