LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – SD Negeri Gondanglor 1, Sugio-Lamongan nampaknya tidak main-main memperbaiki kualitas membaca, menulis, dan berbicara di depan umum bagi siswa-siswanya, sekaligus penegasan sebagai SD yang layak menjadi barometer gerakan literasi. Upaya itu terbukti dengan diadakan kelas pelatihan menulis kreatif dengan tema “Cerdas melalui Puisi”.
Kepada wartawan Radarbangsa, Nur Kholis Huda, S.Pd.SD, M.Pd. Kepala sekolah menyampaikan, “Kegiatan ini merupakan agenda bermuatan literasi pertama sekolah kami tahun ini. Sebagai wujud kepedulian kami mengenalkan dunia literasi dan praktk berkarya lebih dini” ujarnya pada Rabu (22/1/2020). Di Ruang Multimedia SDN Gondanglor 1.
Kepala sekolah yang baru bulan Desember tahun 2019 menerima jabatan itu melanjutkan, bahwa Kegiatan diikuti oleh seluruh siswa kelas 4 hingga kelas 6 dengan didampingi oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan.
“Ada enam literasi dasar yang secara bertahap akan kami laksanakan. Tahap pertama ini sebagai pengenalan dasar” ujar Nur Kholis.
Pelatihan yang bermuara pada penulisan dan mendongeng menghadirkan dua pembicara utama, Dzihan Zahriz Zaman, S.Pd.,M.Pd. sastrawan-penyair Lamongan dan Slamet Niko, pendongeng dan pemeran monolog.
Dzihan, diawal pemberian bekal penulisan puisi, mengajak peserta menata hati dan niat.
“Puisi yang ditulis, adakalanya bisa membentuk pribadi yang berakhlak mulia” terang Dzihan dihadapan 60 peserta.
Sesekali Dzihan memberi hiburan dan tanya jawab untuk menjaga konsentrasi peserta. Diujung materi, peserta diarahkan pada metode-metode mudah dalam menulis puisi.
Sementara Niko, sebelum mengajak peserta praktik menulis, dia menunjukkan kebolehannya menampilkan dongeng berjenis fabel.
Sepanjang amatan wartawan Radarbangsa, dongeng yang dibawakan Niko sarat bermuatan pesan-pesan moral yang berhubungan dengan kepenulisan.
“Melalui fabel, pesan moral bisa lebih mudah disampaikan dan diterima. ” terang Niko
Tepat pukul 11.00 WIB, seluruh peserta mulai mempraktikkan metode kepenulisan yang telah diterima. Antusias terlihat jelas hingga seluruh peserta bisa menghasilkan karya yang menarik.
Ika Lestari Ningsih.S.Pd, wali kelas 5, ditemui di sela-sela praktik mengaku sangat mendukung, kegiatan yang diinisiasi kepala sekolah.
Baginya, kelas menulis ini sebagai awal SDN Gondanglor 1, untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih kental nuansa literasi.
“Saya berharap, pelatihan semacam ini akan terus dikembangkan dan diagendakan pada tahun-tahun berikutnya dengan variasi lain agar tidak menjenuhkan.
Senyampang dengan pernyataan Ika Lestari, Dzihan merasa optimis setelah kelas menulis ini, siswa SDN Gondanglor 1 punya keberanian mengekspresikan gagasan atau perasaan ke dalam bentuk tulisan.
“Adik-adik harus percaya diri, tidak ada karya yang jelek atau baik. Dengan proses yang dijalani terus meningkat, perlahan-lahan akan membentuk tulisan bagus”. Ujarnya (JK)