SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia pada 1 Desember kembali menjadi pengingat serius bagi Jawa Timur yang tahun ini mencatat lonjakan kasus tertinggi secara nasional. Senator DPD RI asal Jatim, Lia Istifhama, menegaskan bahwa upaya pengendalian HIV tidak cukup bertumpu pada angka dan pelaporan medis, tetapi membutuhkan keterlibatan sosial yang lebih luas, terutama dalam menghapus stigma yang masih kuat di masyarakat.
Data Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Jatim 2025 mencatat 65.238 orang hidup dengan HIV di provinsi ini. Dalam tiga bulan pertama tahun 2025 saja, kasus baru mencapai 2.599. Surabaya menjadi daerah dengan beban tertinggi, yakni 368 kasus menurut data terbaru Badan Pusat Statistik. Meski terjadi penurunan pada periode sebelumnya, tren tersebut tetap menunjukkan bahwa risiko penularan masih tinggi.
Lia menilai stigma menjadi penghalang terbesar dalam penanggulangan HIV. Banyak ODHA menghindari pemeriksaan karena kekhawatiran dikucilkan. Kondisi ini membuat deteksi dini terhambat dan meningkatkan risiko penularan. “HIV bukan akhir dari masa depan seseorang. Yang harus kita perangi adalah diskriminasi dan ketidaktahuan. Masyarakat perlu melihat ODHA sebagai bagian dari kita yang berhak mendapatkan dukungan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa edukasi publik harus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya pada momentum Hari HIV/AIDS. “Selama masyarakat masih salah memahami cara penularan, maka stigma akan terus bertahan. Kita perlu memastikan informasi yang benar menjangkau keluarga, sekolah, hingga lingkungan kerja,” katanya.
Sejumlah poin edukasi kembali disorot: HIV tidak menular melalui sentuhan, pelukan, makan bersama, atau berada di ruangan yang sama dengan ODHA; terapi ARV memungkinkan ODHA hidup normal dan produktif; dan deteksi dini terbukti menyelamatkan hidup serta mencegah penularan lebih luas.
Lia berharap peringatan tahun ini mendorong partisipasi publik yang lebih kuat. “Semua pihak punya peran. Dengan memberikan ruang yang aman bagi ODHA, kita sedang membangun masyarakat yang lebih manusiawi dan mempercepat upaya menekan penularan HIV di Jawa Timur,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin









