Mahalnya Harga Rokok Berpita Cukai, Produk Lokal Sumenep Solusi Alternatif Penikmat

- Redaksi

Sabtu, 15 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pabrik Rokok Lokal Sumenep

Pabrik Rokok Lokal Sumenep "PR. Sekawan Mulia" di Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, Jawa Timur (ist)

SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Produk Rokok lokal menjadi solusi alternatif masyarakat, karena harganya cukup bersahabat dengan isi kantong duit penikmat Rokok, sehingga tidak menyebabkan ‘Kanker’ alias Kantong kering.

 

Inisial R, warga kepulauan Sumenep yang tidak ingin namanya disebut mengatakan, merokok merupakan salahsatu kebiasaan yang seringkali dilakukan. Sehingga setiap hari (24 jam) bisa menghabiskan 2 sampai 3 bungkus rokok yang isinya 12 atau 20 batang, dan lain lagi jika ada acara hajatan di masyarakat.

 

“Bagi saya merokok itu bukan suatu keharusan, tapi karena kebiasaan. Bisa saja Rokok itu jadi kebutuhan, bahkan budaya. Misal, di kampung saya kalau ada acara hajatan, Rokok jadi suguhan yang harus ada. Karena mayoritas tamu yang datang itu merokok,” ujar R yang mana diketahui tinggal di sebuah Dusun terpencil salahsatu Desa di kepulauan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Sabtu (15/2/2025)

 

Menurut R, dengan adanya produk Rokok lokal sampai ke pelosok Desa di kepulauan Kabupaten Sumenep, menjadi alternatif utama masyarakat untuk mendapatkan harga yang jauh lebih murah.

 

“Soal citarasa dan kenikmatan?, menurut saya sama saja. Rokok  lokal rasanya juga tidak kalah nikmat, yang lebih penting, harga rokok lokal tidak banyak menguras isi kantong (murah),” imbuhnya sembari tertawa memperlihatkan produk rokok berpita cukai yang bertuliskan ‘Merokok Sebabkan Kanker’, serta bandrol harga Rp 45.200 / 20 btg.

 

Melansir sebagian dari laman media Netjatim id, bahwa keberadaan pabrik Rokok lokal di Madura khususnya di Kabupaten Sumenep semakin memberikan dampak positif bagi para petani tembakau. Disamping semakin terbukanya lapangan pekerjaan, harga tembakau juga naik drastis akibat banyaknya permintaan dari pabrik.

 

Menanggapi terkait keberadaan pabrik Rokok lokal khususnya di Kabupaten Sumenep, menurut R, selain faktor harga jauh lebih murah yang dirasakan masyarakat penikmat Rokok lokal, juga  sangat besar manfaatnya untuk masyarakat petani tembakau di Sumenep.

 

“Sebagai masyarakat Sumenep, saya ikut senang, bangga dan mendukung adanya pabrik Rokok lokal di Sumenep. Karena itu pasti menyerap banyak tenaga kerja. Baik untuk yang bekerja di pabrik, dan minat masyarakat untuk menanam tembakau semakin meningkat, asalkan pabriknya itu harus membeli produk tembakau lokal Sumenep juga,” pungkasnya.

Penulis : Ong

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Ekspor Udang ke Amerika Serikat Dibahas di Banyuwangi, Petani Optimistis
Batik ‘Pakrida’ Khas Pasuruan Laris Manis, Jumiati Kebanjiran Order ASN
JNE Dorong Precise Shoes Tetap Eksis di Era Digital dan Offline
DPR RI Haris : Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Melonjak dari Rp71 Triliun Jadi Rp335 Triliun
Sosialisasi Program MBG, Muh Haris: Bukan Sekadar Bagi Makan, Tapi Gerakkan Ekonomi Desa
Pemkab Pasuruan Kucurkan Rp 19 Miliar BLT Cukai, Sasar Buruh dan Warga Miskin Ekstrem
BUMN Sapa Koperasi Merah Putih Pasuruan, Bulog Siapkan Pasokan Pangan Rutin
Banyuwangi Rancang Dana Abadi Daerah, Mendagri Tito: Bisa Jadi Perisai Pembangunan
Mahalnya Harga Rokok Berpita Cukai, Produk Lokal Sumenep Solusi Alternatif Penikmat

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ekspor Udang ke Amerika Serikat Dibahas di Banyuwangi, Petani Optimistis

Senin, 13 Oktober 2025 - 19:17 WIB

Batik ‘Pakrida’ Khas Pasuruan Laris Manis, Jumiati Kebanjiran Order ASN

Senin, 13 Oktober 2025 - 14:21 WIB

JNE Dorong Precise Shoes Tetap Eksis di Era Digital dan Offline

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 17:27 WIB

DPR RI Haris : Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Melonjak dari Rp71 Triliun Jadi Rp335 Triliun

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 16:01 WIB

Sosialisasi Program MBG, Muh Haris: Bukan Sekadar Bagi Makan, Tapi Gerakkan Ekonomi Desa

Berita Terbaru