Mahasiswa Pasuruan Sindir ‘Panem et Circenses’, Bupati Rusdi: Ini Bukan Pemborosan, Tapi Strategi Ekonomi

- Redaksi

Sabtu, 18 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo saat menyampaikan pandangan dalam Dialog Publik BEM Pasuruan Raya di Auditorium Mpu Sindok, Sabtu (18/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo saat menyampaikan pandangan dalam Dialog Publik BEM Pasuruan Raya di Auditorium Mpu Sindok, Sabtu (18/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

PASURUAN, RadarBangsa.co.id — Suasana Dialog Publik yang digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pasuruan Raya di Auditorium Mpu Sindok, Kantor Pemkab Pasuruan, Sabtu (18/10/2025), berlangsung hidup dan penuh dinamika. Forum bertajuk “Menjala Asa di Balik Panggung Gemerlap Hari Jadi ke-1096 Kabupaten Pasuruan” ini menjadi ruang pertemuan gagasan antara mahasiswa dan pemerintah daerah, menyinggung isu mendasar tentang makna pembangunan dan arah kebijakan publik di tengah perayaan yang meriah.

Koordinator Aliansi BEM Pasuruan Raya, M. Ubaidillah Abdi, membuka diskusi dengan nada reflektif namun kritis. Ia mengaitkan suasana perayaan hari jadi dengan sebuah istilah dari sejarah Romawi Kuno, “Panem et Circenses” yang berarti “roti dan sirkus” simbol strategi penguasa Romawi dalam menjaga ketenangan rakyat dengan hiburan dan kebutuhan sesaat.

“Sejarah mengajarkan banyak hal, salah satunya dari masa Romawi. Panem et Circenses menggambarkan bagaimana rakyat dibuat nyaman lewat hiburan dan kebutuhan dasar, hingga lupa pada persoalan yang lebih mendasar,” ujar Ubaidillah di hadapan peserta dialog.

Ia menilai, euforia peringatan Hari Jadi Pasuruan yang dipenuhi konser dan festival jangan sampai menutupi masalah substansial yang dihadapi masyarakat. “Jangan sampai panggung hiburan yang megah membuat kita lupa bahwa kesejahteraan sejati jalan yang baik, lapangan kerja yang luas, pendidikan dan kesehatan yang merata masih menjadi harapan banyak warga,” tegasnya.

Meski demikian, Ubaidillah menegaskan bahwa kritik yang disampaikan bukan bentuk perlawanan, melainkan bentuk kemitraan. “Kami percaya niat pemerintah baik, tapi sebagai mitra kritis, kami wajib mengingatkan agar arah pembangunan tetap menyentuh akar persoalan rakyat,” tambahnya.

Menanggapi pandangan tersebut, Bupati Pasuruan H. M. Rusdi Sutejo yang hadir sebagai pembicara utama menilai kritik mahasiswa sebagai hal positif. Ia menegaskan bahwa perayaan hari jadi yang digelar Pemkab bukanlah pemborosan, melainkan bagian dari strategi pemulihan ekonomi berbasis masyarakat.

“Itu bukan pemborosan, melainkan upaya mendorong ekonomi rakyat. Banyak pelaku UMKM, pedagang kecil, hingga seniman lokal yang mendapatkan dampak langsung dari kegiatan itu,” jelas Rusdi.

Bupati juga menegaskan bahwa semangat perayaan bukan sekadar panggung hiburan, melainkan wadah untuk membangkitkan optimisme warga. “Kita ingin rakyat gembira, tapi di balik itu roda ekonomi bergerak. Itulah makna sebenarnya dari perayaan daerah,” ujarnya.

Dialog publik tersebut berlangsung lebih dari dua jam dan menghadirkan berbagai pandangan konstruktif. Mahasiswa menyoroti pentingnya transparansi anggaran dan fokus pada pembangunan jangka panjang, sementara pemerintah menjabarkan upaya konkret dalam perbaikan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, yang turut hadir, menilai forum semacam ini penting untuk memperkuat komunikasi dua arah antara mahasiswa dan pemerintah. “Kritik yang disampaikan dengan argumen, bukan emosi, justru akan memperkaya proses demokrasi di daerah,” katanya.

Dialog pun ditutup dengan pesan reflektif dari Ubaidillah. “Kami hanya ingin memastikan bahwa di balik gemerlap panggung perayaan, semangat perubahan dan kepedulian terhadap rakyat kecil tetap menjadi pusat perhatian,” ujarnya sebuah pernyataan yang menggema di akhir forum dan memancing tepuk tangan panjang peserta.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Di Bondowoso, DPD RI Lia Istifhama Serukan Kepemimpinan Berpikir Strategis
Ketulusan yang Menggerakkan: Anggota DPD RI Lia Istifhama Diganjar PERMA PENDIS Award di Probolinggo
Jawa Timur Membara, Senator Anggota DPD RI Lia Istifhama Tetap Aktif Serap Aspirasi di Tengah Cuaca Ekstrem
Bupati dan Mahasiswa Bertemu di Forum BEM Pasuruan Raya, Bahas Makna Pembangunan di Balik Gemerlap Hari Jadi
Pendidikan Berkarakter di Dunia Digital, Pesan Senator Cantik Anggota DPD RI Ning Lia Istifhama untuk Orang Tua di Gresik
Senator Cantik Anggota DPD RI Lia Istifhama Dorong Penguatan Karakter dan Literasi Digital Anak di Gresik
Khofifah Rajut Kemitraan Ekonomi Lewat Silaturahim Masyarakat Sulteng Asal Jatim
Ajang Cong Kene’ Bhing Ana’ 2025, Wadah Anak Bangkalan Tumbuhkan Cinta Budaya
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 05:40 WIB

Di Bondowoso, DPD RI Lia Istifhama Serukan Kepemimpinan Berpikir Strategis

Minggu, 19 Oktober 2025 - 00:25 WIB

Ketulusan yang Menggerakkan: Anggota DPD RI Lia Istifhama Diganjar PERMA PENDIS Award di Probolinggo

Minggu, 19 Oktober 2025 - 00:13 WIB

Jawa Timur Membara, Senator Anggota DPD RI Lia Istifhama Tetap Aktif Serap Aspirasi di Tengah Cuaca Ekstrem

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 23:43 WIB

Mahasiswa Pasuruan Sindir ‘Panem et Circenses’, Bupati Rusdi: Ini Bukan Pemborosan, Tapi Strategi Ekonomi

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 23:23 WIB

Bupati dan Mahasiswa Bertemu di Forum BEM Pasuruan Raya, Bahas Makna Pembangunan di Balik Gemerlap Hari Jadi

Berita Terbaru

Dr. Lia Istifhama, anggota DPD RI periode 2024–2029, menyampaikan gagasan strategis tentang kepemimpinan masa depan dalam International Conference “The Future is Now” di Bondowoso. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Di Bondowoso, DPD RI Lia Istifhama Serukan Kepemimpinan Berpikir Strategis

Minggu, 19 Okt 2025 - 05:40 WIB