LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri Kajian Ramadhan 1446 H dan Buka Bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PW Muhammadiyah Jatim) yang diadakan di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) pada Sabtu, 8 Maret 2025. Kegiatan ini dihadiri ribuan orang, termasuk Ketua PW Muhammadiyah Jatim Sukadiono, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Wakil Bupati Lamongan Dirham Akbar Aksara, serta sejumlah pejabat Forkopimda Kabupaten Lamongan, Pengurus PW Muhammadiyah Jatim, dan tokoh masyarakat.
Mengangkat tema “Baldah Thayyibah: Refleksi untuk Negeri”, Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa membangun konsep baldah thayyibah atau negeri yang baik merupakan tanggung jawab bersama. “Bagaimana menjadi baldah thayyibah adalah tugas kita bersama. Kita berusaha mewujudkan masyarakat yang bahagia sejahtera, spiritualitasnya terkawal, dan hubungan satu dengan yang lain terbangun harmonis atau harmonious partnership,” ujar Khofifah.
Khofifah juga menekankan bahwa konsep baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur menjadi tujuan dari berbagai program dan langkah strategis yang dilakukan Pemprov Jatim. “Kami berharap negeri ini, khususnya Jawa Timur, menjadi provinsi yang nyaman, aman, dan sejahtera, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tambahnya.
Menurut Khofifah, Kajian Ramadhan yang telah menjadi tradisi bagi keluarga besar Muhammadiyah ini tidak hanya merupakan ajang kajian keagamaan, tetapi juga sebagai momentum untuk mengkonsolidasikan gerakan persyarikatan Muhammadiyah. “Kajian ini juga mendatangkan narasumber yang sangat berkompeten dan kredibel, yang dapat memberikan penguatan secara intelektual, institusional, maupun kapasitas perseorangannya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menjelaskan mengenai hibah Pemprov Jatim kepada Muhammadiyah. Menurutnya, hibah tersebut bukan sekadar bantuan, melainkan bagian dari sinergi dan kolaborasi. “Ini adalah bentuk kerjasama antara Pemprov dan Muhammadiyah untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik,” jelasnya.
Khofifah juga menyoroti pentingnya pendidikan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda Jawa Timur akan menjadi bagian penting dari generasi emas tersebut. “Pintu masuknya tidak bisa jika tidak melalui pendidikan. Oleh karena itu, berbagai pendidikan yang dikelola Muhammadiyah, dari PAUD, TK hingga PT, menjadi bagian yang terintegrasi untuk menyiapkan Generasi Emas,” kata Khofifah.
Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) Aziz Alimul Hidayat dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Jatim atas dukungan yang diberikan kepada universitas Muhammadiyah, terutama dalam hal alat kesehatan yang sangat bermanfaat bagi perkembangan umat.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Sukadiono mengungkapkan kesiapan Muhammadiyah Jatim untuk selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemprov Jatim. “Kami ingin selalu kritis dan kooperatif. Kritisisme kami adalah untuk memberikan masukan agar kebijakan yang diambil tepat. Dan kooperatif berarti siap bersinergi untuk kepemimpinan ibu Khofifah lima tahun ke depan,” ujarnya.
Sukadiono juga mengapresiasi komitmen Khofifah dalam memberikan hibah kepada universitas Muhammadiyah di Jawa Timur. “Kami mengapresiasi sekali komitmen ini. Ada 7 universitas Muhammadiyah di Jatim, dan semua sudah mendapatkan bantuan dari Pemprov, khususnya yang di Surabaya yang mendapatkan dua kali bantuan,” pungkasnya.
Selain itu, acara ini juga diisi dengan tausiyah oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Shodikin, yang memberikan hikmah Ramadhan kepada peserta.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin