Musim Kemarau, Sertu Zulkarnaen Ciptakan Inovasi Buat Pakan Ternak dari Sampah

- Redaksi

Kamis, 10 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LAMPUNG SELATAN, RadarBangsa.co.id – Musim kemarau tidak lagi menjadi momok bagi peternak di Kecamatan Sidomulyo, khususnya di Desa Seloretno dan Sidodadi untuk mencari pakan hijauan.

Pasalnya, peternak di wilayah itu mulai menerapkan teknologi pengolahan pakan ternak alternatif dengan teknologi fermentasi berbahan baku sampah atau dedauan kering.

Hebatnya, selain irit dan mudah dibuat sendiri, pakan ternak alternatif itu diklaim mampu bertahan hingga berbulan-bulan bahkan hingga satu tahun sehingga peternak tidak lagi khawatir dengan kelangkaan pakan hijauan dikala musim kemarau.

Sertu Zulkarnaen, anggota Koramil 421-07 Kecamatan Sidomulyo Kodim 0421 Lampung Selatan, yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Desa Seloretno dan Sidodadi berhasil menciptakan inovasi pakan ternak berbahan baku sampah daun kering tersebut.

Menurut Zulkarnaen, ide itu berawal dari musim kemarau yang berkepanjangan, dimana peternak sulit untuk mencari pakan ternak berupa rumput hijau.

“Ini berawal dari kelangkaan rumput hijau disaat musim kering. Dari situ saya berfikir mencari solusi menciptakan pakan ternak dari daun-daun kering,” ujar Zulkarnain ditemui tim Diskominfo Lamsel pada Senin, 7 Oktober 2019 kemarin.

Dia menambahkan, selain kelangkaan pakan disaat kamarau, ide membuat pakan ternak fermentasi itu juga dikarenakan untuk menghemat tenaga dan waktu ditengah menjalankan tugas sebagai Babinsa.

“Ini juga menyangkut kedinasan, saya ini kan Babinsa tugasnya mangayomi masyarakat. Jadi nggak sempat mau ngarit. Dengan ini (fermentasi) saya bisa menghemat waktu dan tenaga, mau memberi makan tinggal ambil di persediaan,” ungkap Zulkarnaen.

Dia menyatakan, pembuatan pakan ternak itu pun terbilang sangat mudah dan murah, hanya dengan modal awal tidak lebih dari Rp200 ribu. Modal itu untuk membuat alat pencacah dan membeli bahan lainnya.

Dengan penuh semangat, Zulkarnaen pun menjelaskan dengan rinci tahapan-tahapan proses pembuatan pakan ternak fermentasi itu.

Pertama bahan baku utama berupa daun-daun kering atau jerami yang dipotong kecil-kecil, ditambah beberapa bahan seperti suplemen mikro organik cair, bekatul, gula pasir, dan garam yang telah dilarutkan kedalam ember. Kemudian semua bahan itu diaduk sampai merata.

Setelah semua bahan tercampur, bahan pakan ternak tersebut kemudian difermentasi dengan dimasukkan ke dalam kantong plastik maupun tong dan ditutup rapat selama 10-15 menit. Usai melalui proses fermentasi, bahan pakan ternak tersebut sudah siap digunakan.

“Sambil nunggu 10-15 menit kita bisa mengerjakan yang lain. Tetapi, semakin lama waktu fermentasinya, 4 hari atau seminggu semakin baik kualitasnya,” terangnya.

Dirasa berhasil, Zulkarnaen pun menularkan ilmunya kepada warga disekitar tempat tinggalnya. Selain sebagai Babinsa, posisi sebagai Ketua Radio Persaudaraan Penduduk Sidomulyo (RPPS) pun tidak disia-siakan Zulkarnaen untuk menularkan ilmunya kepada masyarakat di wilayahnya.

“Alhamdulillah, setelah saya jalani selama 3 bulan dan sejauh ini berhasil, bersama RPPS dan didorong serta didukung Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan, saya akan terus lakukan kegiatan ini untuk membantu masyarakat, khususnya peternak di Lampung Selatan,” ucapnya.

Sosok pria yang ramah dan sangat familiar terutama bagi warga Kecamatan Sidomulyo dan Candipuro ini pun berharap, kegiatannya tersebut dapat terus didukung dan disosialisasikan ke masyarakat.

Karena selain membantu peternak menciptakan pakan alternatif, kegiatannya itu juga diharapakn dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan akibat pembakaran sampah daun-daun kering.

“Mudah-mudahan ini bisa di dorong kesemua masyarakat Lampung Selatan, sehingga tidak ada lagi peternak yang kesulitan mencari pakan di musim  kemarau. Dan tidak ada lagi peternak yang menjual ternaknya ke tengkulak dengan harga murah disaat musim kemarau,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan, M. Sefri Masdian sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Sertu Zulkarnaen bersama anggota RPPS tersebut.

Menurutnya, hal itu adalah suatu inovasi yang sangat luar biasa dan harus terus didukung. Sehingga kedepan harapannya tidak ada lagi peternak yang kesulitan mencari pakan hijauan.

“Ini sesuatu yang luar biasa dan harus didukung. Siapa tahu kedepan Kecamatan Sidomulyo ini bisa menjadi sentra ternak kambing atau sapi. Jika kita terus sosialisasikan, bisa saja kedepan inovasi ini akan mensejahterakan peternak yang ada di Lampung Selatan,” kata Sefri. (Rizki)

Berita Terkait

Pakai Vespa, Bupati Lamongan Eksplor Pantura Bareng Pangdam
Momen Langka di Lamongan, Kapolsek Tikung Amankan Touring Vespa Para Bintang dengan Para Jenderal
Anaria Souvenir Resmi Buka Galeri Baru dengan Konsep ‘Welcome Home Party’
Rayakan Momen Spesial di Grand Opening Anaria Souvenir – Souvenir Berkelas, Pengalaman Berbeda
Hyundai Creta Populer di Kalangan Entrepreneur Muda, Ini Harga dan Varian Terlarisnya
Mancing Mania di Telaga Gede, Warga Sumbergede Gresik Awali Tahun Baru dengan Kebersamaan
Vivo X200 5G dan Vivo X200 Pro 5G Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harganya
Kebahagiaan di Balik Reuni Akbar Alumni 89 SMPN 1 Buduran Sidoarjo

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 07:12 WIB

Pakai Vespa, Bupati Lamongan Eksplor Pantura Bareng Pangdam

Sabtu, 19 April 2025 - 14:46 WIB

Momen Langka di Lamongan, Kapolsek Tikung Amankan Touring Vespa Para Bintang dengan Para Jenderal

Jumat, 28 Februari 2025 - 20:41 WIB

Anaria Souvenir Resmi Buka Galeri Baru dengan Konsep ‘Welcome Home Party’

Senin, 24 Februari 2025 - 12:54 WIB

Rayakan Momen Spesial di Grand Opening Anaria Souvenir – Souvenir Berkelas, Pengalaman Berbeda

Minggu, 12 Januari 2025 - 19:08 WIB

Hyundai Creta Populer di Kalangan Entrepreneur Muda, Ini Harga dan Varian Terlarisnya

Berita Terbaru

Efianto, Pimpinan Umum Beritaplus.id, berhasil raih gelar Magister Hukum (ist)

Pendidikan

Dari Media Online ke Magister Hukum, Ini Perjalanan Efianto

Minggu, 20 Apr 2025 - 07:24 WIB

Bupati Lamongan dan Pangdam V Brawijaya touring naik vespa ke Pantura (ist)

Gaya Hidup

Pakai Vespa, Bupati Lamongan Eksplor Pantura Bareng Pangdam

Minggu, 20 Apr 2025 - 07:12 WIB

Bus Trans Metro Dewata beroperasi kembali di wilayah Sarbagita, Bali (ist)

Politik - Pemerintahan

Transportasi Publik Bali Hidup Lagi, Ini Peran Koster

Minggu, 20 Apr 2025 - 06:52 WIB

Ilustrasi

Hukum - Kriminal

ASN dan Pria Beristri di Kebumen Sembunyikan Bayi Hasil Selingkuh

Sabtu, 19 Apr 2025 - 22:44 WIB

Warga Keboharan bersama polisi mengevakuasi jenazah balita yang ditemukan mengapung di sungai bawah Jembatan Merah Putih (IST)

Peristiwa

Dikira Boneka, Ternyata Jenazah Balita di Sungai Sidoarjo

Sabtu, 19 Apr 2025 - 22:15 WIB